ABC

Wisata Kuliner, Ladang Bisnis Baru di Tasmania

Rasa keingintahuan yang besar terhadap dunia kuliner telah mengembangkan sebuah tren tersendiri dalam sektor pariwisata di negara bagian Tasmania.

Ada permintaan yang besar dari para pelancong di wilayah ini untuk mengetahui asal-muasal makanan dan minuman yang mereka konsumsi dan bagaimana cara produksinya.

Tren ini telah dijuluki ‘pariwisata informasi’ dan sejumlah besar produsen makanan dan minuman di Tasmania telah membuka kesempatan bagi para pelancong untuk menengok usaha mereka.

Bumbu-bumbu yang digunakan dalam pembuatan minuman ‘gin’ di Penyulingan ‘Willian McHenry & Sons’ di Port Arthur. Kini banyak pelancong di Tasmania ingin tahu asal-usul produk yang mereka beli.

Penyuling minuman ‘whiskey’ dan ‘gin’, William McHenry, membiarkan kantornya yang berada di semenanjung Tasman digunakan sebagai tempat workshop yang diorganisir oleh agen wisata lokal ‘Bespoke’.

“Setelah kami memproduksi gin beberapa waktu, banyak orang yang menanyakan ‘bagaimana anda membuat minuman ini?’ dan benar-benar tertarik dengan proses produksi kami. Kami pikir ini adalah diversifikasi yang bagus bagi bisnis kami,” ujarnya.

Para pelancong diberi informasi, disediakan makan dan kemudian diberi kesempatan untuk mencoba salah satu proses di penyulingan.

“Kami juga membolehkan mereka untuk benar-benar memberi cita rasa pribadi pada minuman ‘gin’ dengan menggunakan beberapa aroma khas Tasmania, seperti menggunakan pohon salam, menggunakan kulit apel, akar lemon dan sebagainya. Dengan membawa orang-orang ke sini, kami mendapatkan promosi mulut ke mulut dan begitu hal itu terjadi, dampaknya sangat sangat kuat,” tutur William.

Ia tidak sendirian di dalam mengembangkan bisnisnya untuk memudahkan para pelancong yang penasaran.

‘Sprout Tasmania’ adalah sebuah organisasi non-profit yang bertujuan untuk menumbuhkan produksi agrikultur yang berkelanjutan.

Direktur Utama organisasi tersebut, yakni Alice Percy, mengatakan, element turis adalah sebuah pendorong bagi para produsen kecil.

“Saya pikir kami lebih membidik ke pariwisata agrikultur. Kini orang-orang pergi keluar dan menikmati suasana pertanian dan makan malam di tengah lapangan rumput, makan makanan lokal, membawa pulang minuman ‘wine’, ‘gin’ serta sari apel lokal,” jelasnya.

Perkebunan Anggur ‘Frogmore Creek’ di Coal Valley juga tengah mengekspansi usahanya di luar kegiatan mencicipi wine.

Salah satu pemilik perkebunan anggur itu, Tony Scherer, berpendapat, ‘pariwisata informasi’ adalah kesempatan yang bagus bagi usaha kecil.

“Orang-orang bisa datang dan melihat bagaimana cara membuat wine, bagaimana cara membuat keju. Atau hanya sekedar bagaimana cara menumbuhkan sayuran ini,” ucapnya.

Presiden China, Xi Jinping, yang dijadwalkan berkunjung akhir tahun ini diharapkan akan meningkatkan ketertarikan warga China pada produksi pertanian Tasmania.

Tony mengungkapkan, ‘pariwisata informasi’ ditargetkan pada wilayah demografi.

“Itu adalah segmen besar bagi wilayah Asia, khususnya pasar turis China, dan itulah yang kami bidik ke depan,” utaranya.