ABC

WhatsApp Kurangi Jumlah Pesan Bisa Dibagikan Untuk Tanggulangi Fake News

Dalam usaha mengurangi penyebaran berita-berita bohong atau fake news, salah satu applikasi paling terkenal WhatsApp akan membatasi para penggunanya untuk hanya bisa berbagi satu pesan sebanyak lima kali.

  • Pembatasan penyebaran pesan WA mulai diberlakukan di India bulan Juli 2018
  • Dilakukan di India untuk uji coba setelah berita bohong yang disebarkan menyebabkan ada korban pembunuhan
  • WhatsApp mencoba mencegah penyebaran berita bohong, foto yang dimanipulasi, dan video tanpa konteks

Sebelumnya, seorang penggunna WhatsApp akan bisa berbagi sebuah pesan kepada 20 orang atau kelompok.

Pembatasan pembagian pesan hanya lima kali ini sekarang diberlakukan di seluruh dunia, setelah sebelumnya diterapkan di India.

Bulan Juli lalu, beredarnya rumor di media sosial menyebabkan terjadinya pembunuhan dan penganiayaan.

WhatsApp, yang dimiliki oleh Faceboo, dan memiliki sekitar 1,5 miiliar pengguna di seluruh dunia telah berusaha mencari cara untuk mengurangi penyalahgunaan aplikasi tersebut.

Ini menyusul banyaknya keprihatinan karena digunakan untuk menyebarkan berita bohong, memanipulasi foto, menyebarkan video tanpa konteks yang benar, atau hoaks suara tanpa bisa mengecek sumber aslinya.

Presiden Brasil dituduh menyebarkan kebohongan lewat WA

Aplikasi berbagi pesan ini terlibat dalam kontroversi menjelang pemilihan presiden di Brasil Oktober lalu, dengan calon presiden dari kelompok sayap kanan Jair Bolsonaro dituduh menggunakan WhatsApp untuk menyebarkan kebohongan mengenai lawan politiknya.

Bolsonaro yang akhirnya memenangkan pemilihan presiden membantah tuduhan tersebut.

WA juga digunakan di Brasil untuk mengerahkan massa dalam jumlah selama pemogokan oleh sopir truk di Brasil di bulan Mei 2018 yang menyebabkan jalan-jalan utama ditutup selama 10 hari, sehingga mengakibatkan kelumpuhan nasional.

Brazil's new president in front of a flag
Jair Bolsonaro, yang sekarang menjadi Presiden Brasil pernah dituduh menyebarkan kabar bohong lewat WhatsApp.

Reuters/Ricardo Morae

Reuters

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini