ABC

Wartawan Australia Kembali ke Thailand Hadapi Tuduhan Pencemaran Nama Baik

Seorang wartawan asal Australia Alan Morison memutuskan kembali ke Thailand guna menghadapi tuduhan pencemaran naik, meskipun bila dinyatakan bersalah dia bisa dikenai hukuman tujuh tahun penjara.

Morison, ediktor situs berita online di Phuket yang sebelumnya pernah menjadi wartawan harian Australia The Age, akan diadili bulan Juli bersama dengan rekannya dari Thailand, Chutima Sidasathian mengenai artikel yang mereka tulis berkenaan dengan pengungsi Rohinya dari Myanmar.

Berita yang ditulsi untuk situs Phuketwan tersebut berisi kutipan dari laporan khusus kantor berita Reuters yang menuduh keterlibatan militer Thailand dalam penyeludupan pengungsi Rohinya tersebut.

Alan Morison (kiri) dan Chutima Sidasathian (kanan) menghadapi tuduhan pencemaran nama baik (Lana Willocks, file photo)

Morison kembali ke Australia untuk menengok ayahnya yang sakit, namun kembali ke Thailand hari Jumat (6/2/2015) untuk menghadapi pengadilan.

"Tuduhan pencemaran nama baik adalah tindak kriminal serius di Thailand, dan kami bisa dikenai hukuman maksimal tujuh tahun penjara." katanya.

"Tentu saja kami berharap ini tidak akan terjadi dan juga sejak awal kami berpandangan sebenarnya kasus ini tidak perlu disidangkan."

Morison mengatakan sidang ini juga merupakan masalah kebebasan pers, sehingga dia dan koleganya berharap pengadilan Thailand akan memberikan "pengadilan yang adil dan membebaskan mereka."

"Thailand adalah rumah saya selama 12 tahun terakhir, dan saya menaruh kepercayaan besar bagi orang-orang di sini untuk membuat keputusan yang benar." tambahnya.

"Itulah mengapa saya kembali, karena saya melihat ini sebagai masalah kebebasan pers. Lebih dari 100 wartawan di berbagai belahan dunia saat ini menghadapi tuduhan serupa dengan penggunaan peraturan yang seharusnya tidak diberlakukan untuk wartawan."