ABC

Warna-Warni Pohon 40 Buah Hasil Cangkokan

Selama 6 tahun terakhir, Profesor Seni asal New York, Sam Van Aken, telah mencangkok sejumlah pohon buah dengan harapan untuk mampu memproduksi satu pohon dengan 40 jenis buah yang berbeda.

Seniman New York, Sam Van Aken, dari Syracuse University, mencangkok sebuah pohon untuk memproduksi 40 varietas buah yang berbeda. Ini adalah ungkapan seninya atas penampakan yang ia harapkan dari sebuah pohon. (Foto: Ronald Feldman Fine Arts, New York)
Hampir sepanjang tahun, pohon buatan Sam terlihat seperti layaknya pohon buah normal. Namun ketika musim semi datang, dahannya yang berbunga menampilkan beragam warna bunga dan daun.

“Rasa dari berbagai jenis buah benar-benar menakjubkan. Plum yang saya sukai adalah plum Eropa dan mereka datang ke Amerika dari Inggris, namun sebenarnya sebelum itu, sempat berada di Perancis,” ujarnya.

Sam besar di sebuah pertanian di negara bagian Penssylvania, yang terletak di pantai timur Amerika Serikat.

“Saya sudah mengenal cangkok sejak kecil dan itu adalah sesuatu yang selalu membuat saya senang. Bahkan di komunitas pertanian, selalu ada tingkat kebatinan yang melingkupi,” ceritanya.

Sam mengatakan, penggunaan sistem cangkok sebagai metafora dalam sastra menginspirasinya dalam proyek pohon 40 buah ini.

Ia mulai mencangkok berbagai jenis tomat untuk memproduksi tanaman dengan buah berwarna kuning dan merah, dan kemudian mencangkok timun serta semangka.

Ide awalnya adalah untuk menciptakan sebuah anggrek sehingga bunganya mekar dalam berbagai warna yang berbeda.

“Walau pendanaannya merosot, saya tak ingin proyek ini mati, jadi ide ini berakhir dengan mengubah keseluruhan anggrek ke dalam satu pohon,” kisahnya.

Awalnya, Sam mencangkok dari akar.

Setelah 3 tahun, ketika tanaman telah memiliki 3 atau 4 cabang, ia mulai mencangkok di varietas baru.

Teknik cangkok yang dilakukan Sam menggunakan pucuk dahan ketimbang tunas, untuk menempel akar agar tercipta tanaman baru.

Sam mulai mencangkok dengan sebuah pohon plum dan setelah itu ia telah menambahkan persik, aprikot, dan ceri.

“Saya punya beberapa pohon yang memiliki lebih dari 40 cangkok saat ini. Keempat puluh cangkokan itu telah diambil dan mulai tumbuh sebagai cabang pohon,” jelasnya.

Sam menolak anggapan sejumlah orang bahwa pohon tersebut dapat menjadi solusi isu kelaparan global.

“Salah satu hal tentang cangkok adalah anda tak mendapat jenis hasil yang sama. Dengan banyaknya cangkokan dan jenis buah yang ada, pohonnya melalui masa berat untuk memproduksi sebanyak mungkin,”tutur Sam.

Ia telah menciptakan 16 pohon dari 40 buah, yang ditanam di museum dan galeri di seluruh Amerika Serikat.

Ia mengatakan, regulasi pengiriman kargo internasional membuat ekspor pohon menjadi sulit.

“Tujuan akhir dari proyek ini adalah bahwa saya menjual pohon-pohon itu lewat galeri seni saya dan kemudian saya ingin membuat, menciptakan sebuah anggrek pusaka,” kemukanya.