ABC

Warga Sydney Butuh 8 Tahun Menabung Uang Muka Rumah

Data terbaru menunjukkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menambung uang muka rumah sebesar 20 persen di setiap kota besar di Australia – dari yang bagus, yang buruk hingga yang sangat jelek.

Ketimpangan antara harga perumahan di pantai timur dan barat Australia terungkap nyata dalam data terbaru. Untuk membeli rumah di Sydney misalnya, dibutuhkan waktu menabung uang muka 20 persen dua kali lebih lama dibandingkan dengan Perth.

Data ini bersumber dari Australian Bureau of Statistics (ABS), perusahaan sensus dan pemantau properti CoreLogic, serta disusun oleh Bankwest.

Angka yang digunakan dalam studi ini, yang dikumpulkan untuk setiap Pemerintah Daerah (LGA) di Australia, dihitung berdasarkan data ABS mengenai pendapatan rata-rata gaji gabungan untuk dua orang berusia antara 25-34, yang menyimpan 20 persen dari penghasilan sebelum pajak di rekening tabungan yang berbunga tinggi.

Studi ini mengungkap kisah dua kota, menjadikan Perth sekarang sebagai ibu kota negara bagian yang paling terjangkau. Di sana, hanya dibutuhkan rata-rata 3,9 tahun bagi calon pembeli rumah pertama untuk menabung uyang muka 20 persen.

Hal yang sangat berbeda terjadi di Sydney. Di sana, calon pembeli membutuhkan rata-rata 8,2 tahun untuk menabung uang muka. Jauh di atas rata-rata nasional yang sekitar 4,6 tahun.

Padahal lima tahun lalu, situasinya terbalik.

Harga properti di Perth saat itu melonjak, didorong oleh industri pertambangan.

Namun sejak sektor itu terhenti pada 2012, nilai properti telah menurun. Bahkan tahun lalu turun 4,3 persen lagi di saat nilai properti di Sydney melonjak 11 persen.

Sydney

Negara Bagian New South Wales (NSW) merupakan lokasi 10 Pemerintah Daerah (LGA) yang warganya membutuhkan waktu paling lama untuk menabung uang muka rumah.

Untuk di Sydney dibutuhkan rata-rata 8,2 tahun untuk mencapai uang muka 20 persen atau sekitar $ 215.133 (Rp 2 miliar lebih) bagi harga properti rata-rata. Ini tiga tahun lebih lama dari rata-rata nasional untuk kota besar yang 4,9 tahun.

Jika daerah regional NSW dimasukkan, waktu menabung rata-rata berkurang menjadi enam tahun.

NSW menawarkan proporsi terendah pembeli rumah pertama di Australia, hanya sekitar 8,1 persen dari total penjualan.

Perth

Di seluruh wilayah di Perth, lebih dari seperlima pembeli pada tahun 2016/17 membeli rumah pertama mereka, didorong oleh turunnya harga rumah.

Sekarang dibutuhkan sekitar 3,9 tahun untuk menabung deposit 20 persen atau $ 103.046 untuk pembelian rumah dengan harga rata-rata, satu tahun lebih rendah dari rata-rata nasional.

Bila seluruh Australia Barat diperhitungkan, waktu untuk menambung lebih singkat yaitu 3,6 tahun.

Meskipun ekonomi menurun pasca booming pertambangan, Namun Perth mempertahankan Pemerintah Daerah Peppermint Grove sebagai yang paling tidak terjangkau. Di sana dibutuhkan waktu 21,2 tahun untuk menabung 20 persen deposit sebesar $ 673.000 (Rp 6,7 miliar).

Melbourne

Melbourne tetap menjadi pasar properti kedua paling mahal di Australia. Namun semakin mendekati kota tetangganya di utara dengan kenaikan harga properti 14,2 persen selama tahun fiskal 2016/17.

Pembeli rumah pertama untuk wilayah kota perlu menabung selama 6,4 tahun untuk 20 deposit sebesar $ 153.008 untuk properti dengan harga rata-rata, meningkat delapan bulan dibandingkan tahun lalu.

Meskipun harga tinggi dan pertumbuhan upah rendah, namun pemberlakuan konsesi bea materai pada properti senilai sampai $ 750.000, telah mendorong pasar dengan kenaikan pembeli sebesar 3 persen sampai Agustus 2017.

Brisbane

Pasar Queensland relatif stabil namun mencatat adanya lonjakan 11,2 persen pembelian rumah pertama, yang didorong oleh perpanjangan bantuan hibah $ 20.000 untuk rumah baru sampai akhir tahun.

Pembeli rumah di Brisbane butuh rata-rata 4,5 tahun untuk menabung 20 persen deposit sebesar $ 105.950 untuk properti dengan harga rata-rata, umumnyaa sesuai dengan angka tahun lalu.

Kota liburan Noosa mengalahkan Brisbane, dengan kenaikan harga rumah sebesar 13,6 persen selama periode tersebut.

Adelaide

Dibutuhkan lebih dari $ 90.000 sebagai uang muka 20 persen dari harga rata-rata rumah di Adelaide. Ini sekaligus menjadikannya yang terendah dibandingkan ibukota negara bagian mana pun di daratan Australia. Namun hanya satu dari setiap 10 properti yang terjual ke pembeli rumah pertama.

Hal itu disebabkan karena populasi Australia Selatan merupakan yang tertua setelah Tasmania. Selain itu karena penduduk berusia 25-34 memiliki penghasilan rata-rata terendah kedua di Austarlia, $ 51.629 setahun.

Pasangan pembeli rumah pertama di Adelaide memerlukan 4,2 tahun menabung 20 persen deposit yaitu $ 90.665 untuk membeli rumah, tidak banyak berubah dari tahun lalu.

Hobart

Di Hobart, hanya diperlukan $ 78.000 sebagai uang muka 20 persen untuk membeli rumah. Sementara dengan uang muka $ 60.000 Anda sudah bisa mendapatkan rumah di luar kota.

Harga perumahan di Hobart naik 8,6 persen selama periode tersebut, namun waktu menabung rata-rata 3,8 tahun untuk 20 deposit $ 77.812 tetap merupakan yang terendah dibandingkan ibukota negara bagian lainnya.

Menambung sejak sarjana

Pasangan warga Perth Dirk Black dan Isabelle Southern telah menabung sejak mereka menyelesaikan kuliah.

“Kami mulai menabung begitu saya memiliki pekerjaan stabil, bukan dengan niat membeli rumah, tapi hanya memastikan memiliki tabungan bersama,” kata Black.

Empat tahun kemudian, dan pada usia 26 tahun, mereka mengumpulkan cukup dana membeli properti pertama di sebelah timur CBD Perth, memanfaatkan harga rumah yang anjlok.

Dirk Black and Isabelle Southern stand outside their new home with a "under contract" sign in the background.
Dirk Black dan Isabelle Southern.

ABC News: Kathryn Diss

“Saya pikir pasar pasti berpengaruh positif. Saya kira hal itu mendorong kami bertindak cepat daripada menunggu 12 bulan lagi, satu setengah tahun lagi,” kata Black.

“Butuh kira-kira empat tahun karena kami menabung bersama,” katanya.

“Saya kembali ke universitas dan mendapatkan pekerjaan paruh waktu tahun lalu. Saat itulah saya menyisihkan pendapatan. Kami bukan pemboros sehingga itu juga membantu,” kata Isabelle Southern.

Lebih dari 20 persen dari total pembelian properti di Australia Barat dilakukan oleh pembeli rumah pertama tahun lalu, sementara di New South Wales jumlahnya hanya 8,1 persen.

A head and shoulder shot of a smiling Donna Dalby with an orange and silver office background.
Donna Dalby dari Bankwest.

ABC News: Kathryn Diss

“Di seluruh tanah air kita melihat pasar yang sangat berbeda. Di 421 pemerintah daerah, kita melihat pasar yang sangat berbeda,” ujar Donna Dalby dari Bankwest.

“Aksesibilitas bagi pembeli pertama untuk masuk ke pasar sangat bervariasi,” jelasnya.

“Australia Barat, atau Perth dalam hal ibukota, adalah salah satu pasar yang paling mudah diakses,” kata Dalby.

“Alasannya karena harga rumah telah jatuh di pasar Perth … kita keluar dari sisi lain booming, kita berada dalam tahap produksi booming pertambangan yang bukan padat karya,” katanya.

Bersindikasi

Alistair dan Penelope Clifton adalah sebagian kecil warga di Sydney yang melakukan pembelian pertama mereka. Namun untuk bisa melakukan hal itu, mereka terpaksa bekerja sama dengan anggota keluarga lainnya.

“Kami membentuk sindikat kecil yaitu kami berdua dan adik saya,” kata Clifton.

“Saya berkonsultasi dengan Tom – adik saya itu – dan tanya, ‘Apakah dia mau membeli properti?’,” ujarnya.

“Dia antusias dan hal itu membuat kami mampu jika ada tiga orang yang membayar cicilan daripada dua orang,” lanjutnya.

Mereka memutuskan membeli properti investasi terlebih dahulu dengan rencana menggunakan pertumbuhan modal properti itu untuk membeli rumah sendiri.

“Kami akan sampai pada titik dimana … kami tidak lagi menyewa. Namun saya tidak melihat kemungkinan kami akan membeli rumah dalam 10 tahun ke depan,” katanya.

“Karena itulah kami membeli properti investasi ini. Semoga kami bisa membeli yang lain dalam 10 tahun ke depan dan mungkin menjualnya,” ujar Clifton.

“Kalau begitu kami berbagi dan kemudian kami bisa mendapatkan uang membeli rumah masing-masing,” tuturnya.

  • Reporter: Kathryn Diss
  • Data dan grafik: Inga Ting
  • Video: Inga Ting and Alex Palmer
  • Produser: Liam Phillips

Diterbitkan oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.