ABC

Warga Sikh gugat aturan agar boleh berkendara pakai Turban

Seorang pria warga Kota Hobart berupaya mengubah aturan di kotanya, agar warga beragama Sikh seperti dirinya bisa mengendarai sepeda motor dengan menggunakan Turban daripada menggunakan helm.

Harpreed Singh, yang berasal dari New Delhi, sudah tidak pernah lagi mengendarai sepeda motor sejak pindah ke Tasmania tahun 2008 lalu karena aturan hukum mengharuskan pengendara sepeda motor menggunakan helm pelindung kepala.

Sebagai penganut agama Sikh, Singh menggunakan Turban karena alasan keyakinan dan tidak mau menyingkirkannya agar bisa menggunakan helm.

"Saya tidak bisa bepergian tanpa menggunakan Turban ini kemanapun, seperti ke kantor atau ke rumah kerabat. Saya tidak bisa telanjang kepala," tuturnya.

"Saya telah menggunakan Turban sejak kelas 6 SD dan saya juga  telah mengendarai motor sepanjang umur saya. Di India dibolehkan menggunakan Turban saja begitu juga di Inggris, Kanada dan Amerika. Warga Sikh disana boleh mengendarai sepeda motor dengan hanya memakai Turban bukan helm.” Katanya menjelaskan alasannya.

Sementara kebanyakan warga Sikh di negara bagian Australia lainnya juga dibolehkan mengendarai sepeda tanpa helm, tapi pengecualian ini tidak berlaku bagi pengendara sepeda motor.

Di Tasmania, denda karena tidak menggunakan helm adalah AUS$140 dan 3 poin catatan perilaku buruk berkendara.

Namun Singh memutuskan untuk tidak berdiam diri saja menghadapi aturan tersebut, karenanya ia sudah meminta nasehat hukum untuk mengubah aturan tersebut.

"Seharusnya semua warga Sikh yang ingin berkendara sepeda motor dibolehkan hanya memakai Turban saja, jadi bukan hanya untuk saya sendiri. Saya ingin melakukan langkah hukum ini atas kepentingan seluruh komunitas Sikh."

Pemerintah Tasmania mengatakan komisi transportasi di negaranya memiliki kekuasaan untuk  mengecualikan individu dari keharusan menggunakan helm atau pelindung kepala.

Dukungan pengecualian

Komisi Anti Diskriminasi Australia, Robin Banks mengatakan akan lebih baik memang jika seluruh penganut Sikh diberikan pengecualian.

Ia ingin menghindari siatuasi dimana semua warg Sikh perlu mengajukan permohonan pengecualian dan membuktikan mereka memiliki ijin tersebut jika diberhentikan oleh polisi di jalan.

"Pendekatan yang lebih baik sepertinya dengan mengatakan  'OK, kami memberikan pengecualian ini untuk semua orang yang memakai Turban."  Kata Banks.

Seperti Singh, Banks juga merujuk ke belahan dunia lain yang telah melakukan perubahan serupa.

"Di Kanada ada kasus HAM yang akhirnya membuat pengadilan memutuskan daripada menggunakan helm, atau helm keselamatan pelindung di lokasi bangunan, akhirnya warga Sikh dibolehkan hanya menggunakan Turban mereka,”

Namun sementara itu Ketua Badan Sepeda Motor Australia, Shaun Lennard meski mengaku berempati kepada warga Sikh, namun ia menolak wacana tersebut.

"Usulan ini memang kedengarannya masuk akal, tapi segera setelah seseorang mengalami kecelakaan dan tidak menggunakan pelindung kepala dan hanya mengenakan sesuatu di kepala mereka, maka seketika itu juga apa yang tampak seperti ide bagus menjadi tidak bagus sama sekali." Kata Lennard.

"Semua riset diseluruh dunia menunjukan helm pengendara sepeda motor, memberikan hasil positif yang penting bagi keamanan dan keselamatan pengendara motor jika terjadi kecelakaan.  Itu tidak terbantahkan." Tegasnya.

Meski demikian Singh percaya Ia bisa mengendarai motor dengan aman tanpa helm.

"Ini bukan semata mengendarai sepeda motor, tapi ini juga masalah bagaimana anda berkendara. Jika kehilangan konsentrasi maka anda tidak akan aman dan selamat meskipun menggunakan helm.” Katanya membela argumennya.

Singh sendiri mengaku sudah menemukan sepeda motor kesukaannya yakni – big black Triumph.

"Itu sepeda  motor yang akan saya beli, tapi baru akan saya beli kalau saya sudah dibolehkan mengendarainya dengan hanya menggunakan Turban di kepala."

Bagi Singh dan rekannya sesame warga Sikh di Tasmania, ijin tersebut merupakan kemenangan (Triumph) yang sesungguhnya.