ABC

Warga Melbourne Ikuti Upacara Kemerdekaan RI

Pada upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 yang digelar di Kantor KJRI Melbourne, banyak terlihat warga lokal. Mereka adalah siswa-siswi sekolah dan para pemuda yang sedang belajar bahasa dan budaya Indonesia.

Upacara digelar di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia Melbourne di kawasan Queens Road, Rabu pagi (17/08).

Udara dingin sekitar 10 derajat Celcius dan cuaca yang mendung berangin tidak mematahkan semangat para peserta upacara untuk memasuki halaman depan KJRI sejak pukul 09:30 pagi.

Tahun ini, terlihat lebih banyak warga Australia yang datang ke upacara pengibaran bendera Merah Putih. Mereka pun hadir dalam balutan busana resmi, termasuk beberapa diantaranya memakai batik.

Salah satu peserta adalah Gabrielle Hannah Pearl Jack. Gabrielle pertama kalinya datang ke upacara kemerdekaan di KJRI Melbourne.

“Saya senang sekali dengan upacara ini,” ujar Gabrielle. “Sepertinya Australia Day perlu melakukan hal yang sejenis ini.”

Gabrielle mengaku jika upacara yang digelar sangat rapi dan teratur.

“Bagian yang paling saya sangat suka adalah lagu-lagu bahasa Indonesia.”

Usai upacara, Gabrielle mendapatkan penghargaan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra atas partisipasinya dalam lomba pidato bahasa Indonesia.

Gabrielle Hannah Pearl Jack
Gabrielle Hannah Pearl Jack, menerima penghargaan Kedubes RI dalam lomba pidato bahasa Indonesia

Erwin Renaldi

“Pidato [saya] tentang pentingnya belajar bahasa Indonesia, hal-hal positif dengan belajar [bahasa Indonesia]… seperti, bagi saya, bisa ketemu banyak orang, …berjalan-jalan.”

Peserta lain yang juga terlihat menggunakan batik bermotif tradisional dari Jawa Tengah adalah Sam Shlansky.

“Sangat hebat warga Indonesia dalam merayakan titik balik yang penting, dari yang dulu bagian dari negara lain menjadi negara sendiri,” ujar Sam yang berasal dari Amerika Serikat.

Menurutnya Indonesia dan Australia memiliki persamaan sejarah, yakni hingga akhirnya memiliki identitas negara sendiri dan tidak lagi bagian dari negara lain.

Kebanyakan dari peserta upacara adalah siswa-siswi sekolah.

Christian College yang berbasis di Geelong misalnya, mengajak murid-muridnya untuk mengikuti upacara peringatan kemerdekaan RI ke-71.

“Supaya mereka bisa merayakan bersama-sama masyarakat dari konsulat jenderal Indonesia pada hari yang istimewa,” kata Julienne Welsh, guru bahasa Indonesia di Christian College.

“Dan sebenarnya mereka pada semester ini mempelajari topik upacara dan perayaan di Indonesia, jadi sangat cocok mereka ikut dan atas undangan KJRI.”

Julienne mengaku upacara bendera sangat mengesankan, selain murid-muridnya bisa melihat langsung bagaimana Indonesia merayakan peringatan kemerdekaannya.

Bagi banyak murid-murid sekolah, penampilan para Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, atau Paskibraka KJRI Melbourne, adalah yang paling menarik.

Ada 12 anggota Paskibra yang bertugas untuk mengibarkan bendera.

Peserta upacara pengibaran bendera dari Penleigh and Essendon Grammar School
Peserta upacara pengibaran bendera dari Penleigh and Essendon Grammar School

Erwin Renaldi

“Pengalaman yang luar biasa untuk bisa datang dan melihatnya,” ujar Felicity, siswa dari Penleigh and Essendon Grammar School, atau PEGS.

“… sangat berbeda, sangat menarik melihat budaya yang berbeda.”

Murid-murid dari PEGS datang ke kantor KJRI dengan pimpinan Tom Pratama, guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut.

“Kami sudah mengikuti upacara sejak delapan tahun yang lalu. Alasannya agar mereka mengenal budaya Indonesia dan orang-orangnya bisa berkomunikasi,” ujar Tom.

“Sebagian besar mungkin kurang mengerti, karena bahasa baku bahasa Indonesia sulit dimengerti.”