ABC

Warga Manula di Australia Semakin Beresiko Jadi Tunawisma

Di usia 68 tahun, June Hope tiba-tiba kehilangan tempat tinggalnya.

Empat minggu yang lalu, suaminya Tony Hope meninggal dunia akibat kanker. Keesokan harinya dia terpaksa mengosongkan rumah kontrakannya yang memiliki dua kamar tidur di kawasan dekat Wollongong, New South Wales, Australia.

Ia tidak mampu lagi membayar biaya sewa senilai $365, senilai lebih dari Rp 3,6 juta per minggu tanpa suaminya.

“Saya belum berduka, karena saya tidak punya waktu untuk pindah dan mencoba mendapat tempat lain dan memindahkan barang-barang saya, saya tidak bisa tidur,” kata June.

“Saya putus asa.”

Semua miliknya sekarang dikemas di pekarangan belakang rumah saudara perempuannya.

“Saya harus membagikan barang suami saya, karena tidak punya tempat. Sangat menyedihkan, berasa dia tidak pernah eksis,” katanya.

Bahkan sebelum kematian suaminya, June mengaku mereka kesulitan untuk dapat bertahan di pasar rental properti, dan sedang menunggu untuk mendapat prioritas di perumahan rakyat.

Tapi, karena kondisi kesehatan Tony yang memburuk, pasangan tersebut baru dianggap mendapatkan prioritas.

Dengan kematian suaminya, situasi June saat ini akan ditinjau kembali oleh Departemen Pelayanan Sosial di negara bagian New South Wales.

Krisis nasional semakin bergaung di NSW

June Hope kehilangan tempat tinggalnya setelah kematian suaminya.
June Hope kehilangan harapannya untuk bisa mendapatkan perumahan rakyat.

ABC News: Sarah Farnsworth

Di New South Wales, persyaratan usia minimum untuk mendapat prioritas bagi perumahan rakyat adalah 80 tahun, kecuali jika ada kondisi khusus.

Dari data yang tidak dipublikasikan dari Departemen Pelayanan Sosial Australia menunjukkan 32.000 rumah, di mana orang berusia 65 tahun ke atas dan menerima bantuan untuk menyewa, harus membayar uang sewa yang tidak terjangkau di NSW.

Angka ini naik 50 persen dalam lima tahun terakhir dan mencakup 9.000 orang, berusia 65 tahun keatas, yang membayar lebih dari setengah pendapatan mereka untuk menyewa.

Angka tersebut juga masuk dalam laporan terbaru Aging on the Edge Project, yang akan diserahkan ke Menteri Perumahan Sosial NSW, Pru Goward pekan ini.

Grafik yang menunjukkan peningkatan jumlah tunawisma di New South Wales, Australia.

DSS

Salah satu penulis laporan tersebut, Dr Debbie Faulkner, dari peneliti masalah perumahan dan lansia di University of Adelaide mengatakan, besarnya masalah ini menjadi tantangan yang signifikan.

“Bagaimana kita memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka? Terutama saat tahu jika situasi ini akan semakin buruk seiring waktu?” tanya Dr Faulkner.

Jeff Fielder berharap batas usia untuk mendapat perumahan publik diturunkan menjadi 55 tahun.
Jeff Fielder berharap batas usia untuk mendapat perumahan publik diturunkan menjadi 55 tahun.

ABC News: Sarah Farnsworth

Dia mengatakan saat krisis tersebut terjadi kuat di NSW karena pasar perumahan, tapi ini menjadi masalah bagi warga berusia 65 tahun ke atas di Australia.

Penulis lainnya, Jeff Fielder, dari Housing For Aged Action Group, mengatakan sektor penyewaan rumah bukan milik pemerintah tidaklah cocok bagi para lanjut usia dengan pendapatan rendah.

“Arah kebijakan pemerintah adalah untuk mencoba dan mendorong masyarakat untuk bertahan di pasar penyewaan dengan menggunakan subsidi bantuan biaya sewa, tapi kami tahu hal ini tidak berjalan bagi para lanjut usia,” katanya.

“Kami melihat orang-orang membayar 70-90 persen dari pendapatan mereka untuk menyewa di usia pensiun, dan hal ini menjadi hal biasa akhir-akhir ini.

“Orang-orang mengatakan tidak mampu membeli barang-barang dasar seperti makanan dan obat-obatan, yang sangat penting untuk kesehatan mereka.”

“Apakah kita akan punya cukup uang untuk bertahan hidup?”

Patricia dan Robert Earl termasuk di antara mereka yang berupaya memenuhi kebutuhan. Mereka menyewa rumah di kawasan Ambarvale, pinggiran kota Sydney.

Untuk membayar uang sewa, Patricia, 71 tahun, bekerja dari pukul 4 sore hingga tengah malam di sebuah toko, dan menyetir dua jam untuk pergi kerja, empat hari dalam seminggu.

“Sangat sulit untuk membayar tagihan, karenanya saya masih bekerja,” ujarnya.

“Saya sudah terlalu tua untuk terus melakukannya, saya khawatir di mana kita akan tinggal, dan apakah kita memiliki cukup uang untuk bertahan hidup,”

Robert pensiun sembilan tahun yang lalu, setelah dipaksa keluar dari pekerjaannya, dan tidak dapat mengambil pekerjaan di tempat lain.

Ia mengambil sedikit demi sedikit dari dana pensiunnya, yang di Australia dikenal dengan sebutan superannuation untuk kehidupan sehari-harinya sampai akhirnya habis.

Sementara warga lainnya sudah tidak bisa berada di pasar penyewaan sama sekali.

Margot Courtney, 61 tahun, pindah dari Sydney ke Nambucca Heads dua tahun lalu, setelah berpikir jika biaya sewa akan lebih murah di daerah pinggiran.

Robert dan Patricia Earle mengalami kesulitan membayar pengeluar rumahnya di Sydney.
Robert dan Patricia Earl mengalami kesulitan membayar pengeluar rumahnya di Sydney.

ABC News: Sarah Farnsworth

Ia masih belum bisa menemukan tempat yang terjangkau dan sekarang masih berpindah-pindah untuk menjaga rumah-rumah orang, atau house-sitting.

“Saya tidak bisa bekerja karena saya masih pindah-pindah, jika saya putus asa, saya pergi ke motel untuk semalam. Tapi jika semuanya gagal, saya tidur di mobil,” katanya.

Jeff meminta pemerintah negara bagian NSW untuk menurunkan menurunkan persyaratan usia mendapat perumahan rakyat dari 80 tahun menjadi 55 tahun, serta meminta agar pemerintah mendanai layanan tunawisma tertentu bagi warga lanjut usia.

“Ketersediaan layanan sangat buruk, jadi di NSW ada 300 yayasan bagi tunawisma, tapi tak ada yang dikhususkan bagi lanjut usia,” katanya.

Tonton ceritanya Selasa malam (28/11/2017) di acara Lateline pukul 21.30 (Waktu Australia Timur) di ABC News atau 10.20 malam di ABC TV.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.