ABC

Warga Indonesia Ramaikan Parade Jalanan Fremantle 2015

Warga Indonesia yang tinggal di Perth (Australia Barat) hari Minggu (1/11/2015) ikut ambil bagian dalam Parade Jalanan Fremantle, salah satu festival komunitas tertua di Australia yang dimulai sejak tahun 1905.

Fremantle Festival adalah salah satu festival tahunan yang diadakan di kota Fremantle, yang terletak sekitar 20 km dari Perth. Di  Fremantle Festival masyarakat Australia merayakan keanekaragaman budayanya selama10 hari dari musik , seni, dan pertunjukan di berbagai tempat di dalam dan sekitar kota.

Sebagai penutupan festival tersebut, pada tanggal 1 November pukul 4 sore diadakan Frematle Street Parade dengan tema “Future Freo”.

Masyarakat Australia yang berpartisipasi dalam Street Parade  tersebut sangat banyak dan berasal dari berbagai kelompok masyarakat yang tinggal Di Perth, WA. Masyarakat Indonesia yang berada di Perth berpartisipasi dalam acara Fremantle Street Parade tersebut di bawah bendera Perth Indonesia Community (Komunitas Indonesia di Perth) yang diketuai oleh Astit Olszowy. 

Becak dan kostum Bali mewarnai parade jalanan Freemantle. (Foto: Novi Wilkinson)
Becak dan kostum Bali mewarnai parade jalanan Freemantle. (Foto: Novi Wilkinson)

 

Menurut rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus Indonesia, keterlibatan masyarakat Indonesia di Fremantle Street Festival adalah berkat usaha Astit menghubungi pihak penyelengara.

Tidak tanggung-tanggung bahkan, pihak penyelenggara menyumbang $950 (sekitar Rp 10 juta) untuk membeli seperangkat mini gamelan yang dipertunjukkan dalam acara tersebut.

Mini Gamelan ini, dibeli langsung dari Indonesia dan teman-teman yang tergabung di Komunitas Indonesia di Perth bergotong royong membawa gamelan tersebut ke Perth.

Menurut Astit, acara Fremantle Festival sangat bagus karena dapat merukunkan berbagai masyarakat yang tinggal di Australia Barat sehingga mereka dapat hidup secara harmony.

Keterlibatkan Komunitas Indonesia di Perth di acara ini selain untuk mempromosikan musik dan budaya Indonesia, juga memperkenalkan baju daerah dari berbagai wilayah di Indonesia dan menyatukan masyarakat Indonesia yang tinggal di Perth.

Baju daerah yang ditampilkan adalah baju daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tenggah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi, Sumatra Barat, Kalimantan dan Flores.

Tari Merak juga dipertunjukkan di parade jalanan tersebut. (Foto:Novi Wilkinson)
Tari Merak juga dipertunjukkan di parade jalanan tersebut. (Foto:Novi Wilkinson)

 

Yang menarik dari pawai dari masyarakat Indonesia di Perth adalah Becak. Becak adalah trasportasi khas Indonesia. Becak tersebut dapat digunakan berkat dukungan KJRI Perth yang membantu memperbaiki becak yang telah lama rusak tersebut.

Hardin, mahasiswa S2 di Universitas Murdoch yang berasal dari Indonesia mengatakan “ Saya merasa bangga dengan warga Indonesia di Perth yang bisa berkumpul mempromosikan kebudayaan Indonesia di acara tahunan ini."

"Dibandingkan dengan tahun lalu,  tahun ini sangat bagus karena tahun lalu masyarakat Indonesia tidak berpastisipasi. Tahun ini ada perwakilan dari Indonesia dengan menampilkan berbagai pakaian daerah dari berbagai wilayah Indonesia. Harapan saya tahun depan, masyarakat Indonesia bisa berpartisipasi dengan menampilkan kebudayaan Indonesia yang lebih bervariasi lagi. " kata Hardin.

Ini untuk pertama kalinya warga Indonesia tampil di Parade Jalanan Freemantle. (Foto: Novi Wilkinson)
Ini untuk pertama kalinya warga Indonesia tampil di Parade Jalanan Freemantle. (Foto: Novi Wilkinson)

 

 Menurut Filbert Juwono, mahasiswa S3 UWA yang berasal dari Indonesia mengatakan bahwa acara Parade Jalanan Fremantle sangat menarik, terutama keterlibatan Perth Indonesia Community yang membawa nama Indonesia.

Menurut Filbert, ada baiknya jika peserta parade Indonesia tersebut juga membagi-bagikan brosur promosi tentang Indonesia. Filbert berharap semoga tahun depan bisa ditingkatkan lagi peran serta masyarakat di luar Indonesia dalam meningkatkan promosi wisata Indonesia. 

Parade Jalanan Freemantle dijadikan ajang untuk mempromosikan Indonesia. (Foto: Novi Wilkinson)
Parade Jalanan Freemantle dijadikan ajang untuk mempromosikan Indonesia. (Foto: Novi Wilkinson)