ABC

Warga Eropa Manfaatkan Silsilah Keluarga untuk Bekerja di Australia

Ditengah kesulitan ekonomi yang melanda Eropa akibat krisis keuangan global, banyak warga Eropa memilih pergi ke Australia untuk mengadu nasib dengan memanfaatkan hubungan silsilah keluarga mereka di Australia.

Lima tahun setelah Eropa dilanda krisis ekonomi, tingkat pengangguran tetap pada tingkat yang mengejutkan di seluruh Benua Eropa. Lebih dari setengah dari semua orang Yunani dan Spanyol berusia di bawah 24 tahun  tidak dapat menemukan pekerjaan.

Kondisi ini memicu banyak orang muda Eropa datang ke Australia. umumnya mereka menggunakan visa kerja, tapi ada juga yang menggunakan akar keturunan Australia mereka sebagai cara untuk bermigrasi.

Pada tahun keuangan terakhir, lebih dari 1.000 aplikasi paspor dibuat di kedutaan Australia di Paris, sementara lebih dari 600 buah yang dibuat di Madrid.  Di kedutaan Athena, lebih dari 3.500 ribu aplikasi paspor yang diajukan, dengan lebih dari 1.000 dicari sejak 1 Juli 2013 lalu.

Alex Brower, 28, lahir di Australia ketika ayahnya  bekerja sebagai guru, tapi keluarganya kembali ke Spanyol ketika dia berusia 8 bulan.

"Saya merasa beruntung lahir di Australia. orang tua saya dari luar negeri. Ibu saya Spanyol  sementara ayah saya dari Amerika dan saya satu-satunya yang warga Australia di keluarga,” tutur Brower.

Setelah lulus kuliah bisnis dan marketing di Universitas Spanyol, dan meskipun telah magang selama satu tahun,  namun Brower belum berhasil mendapat pekerjaan. Ia kemudian memutuskan untuk mencari peruntungan di negara tempatnya lahir.

"Saya tidak punya pilihan. Sekarang atau tidak sama sekali. Saya menganggur dan tidak punya pacar juga,” katanya.

"Saya tetap akan ke Australia meskipun situasinya  berbeda. Jika ekonomi Australia buruk dan ekonomi Spanyol  baik, saya tetap akan datang kemari, karena saya ingin tahu negara tempat saya lahir,” tuturnya.

Sampai sekarang Brower belum mendapat pekerjaan tetap yang diinginkan di Australia. Ia sudah melamar ke beberapa tempat tapi belum berhasil. Sekarang hidupnya didukung oleh bantuan sosial dari pemerintah Australia – Centrelink – sesuatu yang oleh teman-temannya di Spanyol sebagai hal yang tidak dapat dipercaya.

Meski demikian Brower mengaku mencemaskan teman-temannya di Spanyol yang masih belum mendapat pekerjaan karena tingginya angka pengangguran dikalangan anak muda.

"Banyak teman saya yang masih menganggur. Mereka masih tinggal dengan orang tuanya dan berusia antara 28-30 tahun. Saya tidak tahu masa depan mereka akan seperti apa, pekerjaan mereka tidak terlalu baik,” katanya.

Cerita serupa juga dilakukan oleh Johan Aubry, pemuda asal Perancis yang baru mendarat di Australia dua pekan lalu.

"Ibu saya orang Australia dan ayah saya Perancis, jadi sejak lahir saya punya dua kewarganegaraan,” katanya.

Johan yang frustasi dengan pendapatannya di Perancis memutuskan untuk menggunakan status dua kewarganegaraannya, ia pun mengajukan permohonan paspor Australia.

"Selama hidup saya tinggal di Perancis dan suatu hari saya bertanya pada diri sendiri, ‘Kenapa saya ada disini?’ jadi saya langsung pergi ke Kedutaan Besar Australia, membuat paspor dan membeli tiket kemari. Itu saja, sekarang saya bermukim di Australia!”

Aubry sudah mendapat pekerjaan di sebuah hotel, dan ia mengatakan teman-temannya di Perancis sangat iri dengan paspor Australianya.

"Saya kira semua teman-teman saya di Perancis, seandainya saja mereka bisa tinggal di Australia, mereka pasti mau melakukannya, beberapa dari mereka bahkan meminta saya menikahinya!”

"Mereka semua berusaha mendapat sponsor. Tapi itu tidak mudah. dan untungnya saya bisa.”

Kerasan tinggal di Australia, Aubrey tampaknya tidak mengindahkan seruan Konselir Jerman, Angela Merkel yang sempat memperingatkan negara-negara Uni Eropa ‘kalau mereka tidak  boleh kehilangan generasi muda (karena  banyak yang bermigrasi)”. Dengan hidup  baru, pekerjaan  baru yang dia miliki di Australia, Aubrey mengaku lebih memilih meninggalkan Eropa.

"Tentu saja saya akan kembali ke Perancis, tapi hanya untuk liburan. Saya tidak akan kembali ke Perancis .. mungkin kalo sudah pensiun. Saya  bisa menabung. Tapi untuk saat ini..saya memilih menetap di Australia. ini rumah saya sekarang.”

Banyaknya pemuda dari Eropa  yang mencari kerja di Australia telah memicu keprihatinan dikalangan pemerhati buruh Australia.

Dewan Buruh Australia (ACTU) menilai kehadiran mereka membuat tingkat pengangguran angkatan kerja pemula di Australia melonjak, lantaran pasar tenaga kerja yang seharusnya untuk pemuda Australia banyak diserobot pencari kerja asing.

Untuk mengatasi kondisi ini, ACTU mendesak kebijakan Visa Kerja dan Liburan dengan sejumlah negara terutama Spanyol ditinjau ulang.