ABC

Warga Australia Yang Diduga Ingin Bergabung ISIS Ditahan di Lebanon

Pihak berwenang Lebanon mengatakan bahwa mereka telah menahan seorang warga Australia yang dicurigai mencoba melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam (ISIS).

Pasukan Keamanan Internal Lebanon (ISF) mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa seorang warga Australia keturunan Lebanon, yang diidentifikasi hanya dengan inisial “A.M”, ditahan “dua hari sebelum kepergiannya” ke Suriah.

ISF mengatakan bahwa pria tersebut ditahan “sebagai hasil pemantauan dan tindak lanjut”, yang mengindikasikan bahwa ia telah diawasi sejak tiba pada 20 Agustus tahun ini.

Dilaporkan bahwa ia mengalami radikalisasi di Australia dan "menganut ideologi ekstremis melalui … publikasi dan video yang diterbitkan oleh ISIS di internet".

Setelah kedatangan pria tersebut ke Lebanon, ia dituduh terus menghubungi anggota ISIS di Suriah dan seorang “koordinator” ISIS di sebuah negara tetangga untuk mendiskusikan rencana untuk bergabung dengan organisasi terorisme tersebut.

Pernyataan itu mengatakan bahwa ia menggunakan perjalanannya ke Lebanon sebagai dalih untuk mendapatkan paspor Australia tanpa menarik perhatian pihak berwenang di Australia.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa ia telah memberikan informasi tentang “militan Australia yang bergabung dengan organisasi tersebut (ISIS), serta pendukungnya, dan penyandang dana ISIS di Australia”.

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengkonfirmasikan bahwa pihaknya “memberikan bantuan konsuler, sesuai dengan Piagam Layanan Konsuler, kepada orang Australia yang ditahan di Lebanon”.

DFAT menolak komentar lebih lanjut, dengan alasan masalah privasi.

Polisi Federal Australia juga telah dimintai komentar.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.