Warga Australia Selatan protes pemotongan dana perawatan pasien
Sebuah kampanye masyarakat digelar untuk memprotes keputusan pemotongan dana sebesar AUD$ 1 juta dari layanan perawatan yang meringankan buat para pasien di Largs Bay di Adelaide, negara bagian Australia Selatan.
Pemotongan itu mengakibatkan rumah sakit di Philip Kennedy Centre akan ditutup pada bulan Desember serta membuka kemungkinan membuat 28 posisi perawat bakal kehilangan pekerjaan.
Kim dan David Hillier, orang tua salah seorang pasien tidak dapat mengungkapkan berapa banyak sebetulnya staf dan bagian pelayanan di Philip Kennedy Centre, tempat dimana putri mereka, Kelly, dirawat selama empat bulan terakhir .
Kelly, seorang ibu muda adalah penderita tumor otak.
“Melihat seseorang sekarat, perlahan berubah melemah hanya mengubah seluruh hidup anda dan saya tidak bisa melihat diri saya melakukannya lagi di Royal Adelaide atau di suatu tempat lain seperti itu," kata sang ayah perempuan muda itu.
Pusat layanan itu merupakan rumah sakit untuk orang dewasa yang memiliki 12 tempat tidur untuk layanan perawatan paliatif atau meringankan dan kini semuanya sedang terisi penuh.
Unit pelayanan ini akan ditutup dalam tiga bulan ke depan karena Pemerintah Negara Bagian Australia Selatan mengakhiri kontrak kerja sama dengan Southern Cross Care yang mengoperasikan fasilitas tersebut.
Sebuah petisi online digelar untuk menarik 2000 tanda tangan agar bisa menyelamatkan rumah perawatan itu.
Kim Hillier menyatakan semestinya pusat layanan macam ini patut mendapat perhatian di masa mendatang.
“Selama 25 tahun ke belakang sudah berhasil, kenapa sekarang tiba tiba kamu mengubah sesuatu yang berhasil dan cuma AUD$ 1 juta, maksud saya itu belum ada apa apanya,” tukas Hillier.
Menteri Kesehatan Australia Selatan, Jack Snelling, mengatakan mengatakan uang dari pemotongan pendanaan program itu bakal digunakan dengan baik.
Model baru dari program perawatan akan didukung oleh layanan yang meringankan di Rumah Sakit Queen Elizabeth.
Pimpinan Southern Cross Care, Andrew Larpent, meragukan kebijaksanaan pemerintah untuk memberikan layanan program terbaik.
“Sangat sulit membayangkan layanan yang sama bisa disediakan di bawah keadaan rumah sakit yang akut, seperti halnya disediakan di gedung yang indah dan dirancang khusus dengan banyak ruang tersedia hanya untuk tujuan tersebut," katanya.
Southern Cross Care juga berharap pihaknya mencarikan pekerjaan untuk sejumlah staff yang akan terkena dampak dari pemotongan anggaran.