ABC

Warga Australia Merancang Rumah Tahan Badai dari Bahan Daur Ulang

Dua warga Australia, yaitu pembuat papan selancar terkenal Nev Hyman bersama arsitek asal Sydney, Ken McBryde, mengenalkan rancangan rumah tahan badai untuk negara-negara kepulauan di Pasifik. Uniknya, bahan-bahan rumah tersebut bersumber dari plastik dan kayu daur ulang.

Nev Hyman merupakan sosok yang dikenal luas di kalangan pelelancar. Pasalnya, dia sudah menekuni profesinya untuk dan berkali-kali membuat papan selancar yang dipergunakan para juara dunia.

Nev memiliki tiga merek papan selancar sejak tahun 1973. Lalu, beralih ke bisnis daur ulang sampah plastik.

"Pada tahun 1970-an dan 1980-an saya sering ke Bali dan menyaksikan betapa indahnya tempat itu. Namun saat kembali ke sana belakangan saya melihat semakin banyak sampah plastik di laut. Makanya saya kepikiran mungkin sebaiknya memulai usaha daur ulang plastik," kata Nev kepada ABC.

Sekitar empat tahun lalu, Nev memulai kerjasamanya dengan artsitek Ken McBryde untuk memanfaatkan limbah plastik dan kayu sebagai bahan untuk membuat rumah yang tahan badai. Rumah jenis ini cocok untuk kawasan negara kepulauan di Pasifik yang seringkali diterjang badai topan.

Tadinya rencana mereka yang kini dinamakan The Nev House akan diterapkan di Papua Nugini. Namun menyusul terjadinya badai topan Pam pada Maret 2015, mereka mengalihkan rancangannya ke Vanuatu.Warga Australia Nev Hyman (kiri) dan Ken McBryde merancang desain rumah tahan badai.
Warga Australia Nev Hyman (kiri) dan Ken McBryde merancang desain rumah tahan badai.

Rumah tahan badai ini dirancang untuk bisa bertahan terhadap terpaan angin dengan kecepatan 300 km/jam.

"Kesalahan terbesar dalam mewujudkan ide semacam ini adalah karena sering tidak mau mendengarkan apa kebutuhan orang yang nantinya akan menggunakan rancangan ini," jelas Nev Hyman.

Sementara McBryde yang merupakan pakar arsitektur aborigin, menyatakan rancangan mereka selain kuat dan terjangkau harganya, juga memperhatikan aspek budaya setempat.

"Di Vanuatu, sama seperti di kalangan warga aborigin, mereka memiliki faktor "ibu mertua". Yaitu anda sama sekali tidak boleh menatap ibu mertua langsung di matanya," katanya.

"Saat membuka pintu, anda harus siap-siap menundukkan pandangan siapa tahu yang datang adalah ibu mertua," katanya.

McBryde menjelaskan rancangan rumah ini tidak mempergunakan kaca dan relatif terbuka sehingga bisa melihat jika ada tamu yang datang. Sirkulasi udaranya juga sangat bagus.Staf Pemerintah Vanuatu Paul Nalau mengatakan rumah Nev House cocok untuk negara Pasifik.
Staf Pemerintah Vanuatu Paul Nalau mengatakan rumah Nev House cocok untuk negara Pasifik.

Sejauh ini Pemerintah Vanuatu telah menyatakan keinginan mereka untuk membeli rumah The Nev House untuk dibangun segera.

Dalam beberapa pekan terakhir, perusahaan mereka mulai mengirimkan bahan-bahan untuk 100 rumah ke Vanuatu yang akan dipergunakan untuk sekolah dan pusat kegiatan masyarakat.

"Kebanyakan korban meninggal akibat badai topan terjadi di Tanna, mereka umumnya tinggal di rumah semi permanen," jelas Paul Nalau, staf Pemerintah Vanutau.

"Warga mengira mereka akan aman, namun batu bata di rumah mereka jatuh serta bahan bangunan lainnya justru menimpa mereka," jelasnya.