ABC

Warga Australia Keturunan China Merasakan Dampak Ketegangan Australia dan China

Hampir satu dari lima warga Australia keturunan China mengaku pernah mendapat ancaman fisik atau diserang sepanjang tahun 2020.

Pengaruh Ketegangan Canberra-Beijing

  • Banyak warga asal China di Australia mengatakan sebelum tahun 2020 mereka merasa diterima
  • Warga China Australia lebih mempercayai Pemerintah China dibandingkan warga Australia lainnya
  • Hampir separuh mengatakan mereka khawatir dengan pengaruh pemerintah China dalam politik Australia

Kebanyakan menyalahkan apa yang terjadi pada mereka adalah akibat pandemi COVID-19 dan ketegangan antara Australia dan China.

Sementara satu dari tiga warga Australia keturunan China lainnya mengatakan mereka menerima cacian kasar atau perlakuan diskriminatif.

Tetapi dalam waktu bersamaan, 70 persen warga asal China mengatakan mereka merasa diterima oleh masyarakat Australia, dengan delapan dari sepuluh orang merasa Australia adalah tempat yang bagus untuk menetap.

Kesimpulan ini adalah bagian dari survei baru mengenai masyarakat China di Australia yang dilakukan lembaga pemikir Lowy Institute.

Salah seorang penulis laporan, Natasha Kassam mengatakan survei ini menunjukkan bagaimana warga biasa dapat terdampak dari ketegangan politik yang terjadi.

“Dengan debat politik di Australia mengenai China berubah selama setahun terakhir, khususnya dalam masalah campur tangan asing dan tekanan ekonomi, maka dampaknya sangat terasa bagi warga asal China di Australia,” katanya.

Graph 01 Support or abuse
Hasil survei Lowy Institute mengenai warga asal China di Australia saat ini.

ABC News: Jarrod Fankhauser

Hasil survei terbaru ini sangat kontras, karena menurut warga China di Australia kepada Lowy Institute, sebelum tahun 2020 mereka merasa masyarakat Australia perlahan semakin menerima kehadiran mereka.

“Sebelum itu, mereka melaporkan banyak hal positif.”

Ping Hua yang tinggal di Sydney dan sudah menetap di Australia selama lima setengah tahun menjelaskan apa yang dirasakannya sekarang.

Ping mengatakan dia merasa ‘beruntung’ berada di Australia.

Ketika dia mengalami kecelakaan mobil serius saat tinggal di Canberra dia terkesan dengan perawatan yang diterimanya di rumah sakit, juga dari petugas rumah sakit yang mengantarnya pulang ke rumah.

Dia terharu dengan bantuan dari tetangga dan teman-teman lain di sekitar tempat tinggalnya ketika melewati proses penyembuhan.

A woman with dark hair smiling towards the camera, with waves crashing towards the rocks behind her.
Ping Hua mengatakan ketegangan hubungan bilateral Canberra-Beijing juga membelah masyarakat China di Australia.

Supplied

“Mereka menunjukkan dukungan, mereka membantu saya untuk terlibat dalam kegiatan di komunitas, mereka paham mengapa saya bosan di rumah, hanya dengan kursi roda dan tongkat penyanggah,” katanya.

“Saya menyadari bila ini terjadi di China, di kota asal mereka, saya mungkin harus menyewa orang untuk membantu atau meminta bantuan dari anggota keluarga yang lain.”

Namun Ping mengatakan meningkatnya ketegangan antara Australia dan China secara politik juga menciptakan ketegangan di kalangan warga asal China sendiri, selain juga antara warga China dengan komunitas lainnya.

“Saya tidak bisa menghindari lagi. Politik menjadi bagian dari kehidupan saya sehari-hari. Seperti kamu mendukung pihak mana? Apakah pemerintah Australia? Ataukah pemerintah China?” katanyaa.

“Saya merasa bahkan sebagai ibu rumah tangga, saya pun harus berhati-hati.”

Survei: Media Australia terlalu negatif melaporkan soal China

Survei ini menanyai sekitar 1.000 warga yang memberikan gambaran kompleks mengenai pengalaman warga asal China di Australia dan pandangan mereka terhadap Australia, China, demokrasi dan keadaan geopolitik saat ini.

Secara umum, warga China Australia memiliki sikap lebih positif terhadap China dan pemerintah China dibandingkan masyarakat Australia lainnya.

Tetapi Natasha Kassam dari Lowy Institute mengatakan masih ada pandangan beragam dan kadang sangat berbeda di dalam komunitas.

Sebagai contoh warga China Australia hampir terbelah 50-50 mengenai pengaruh asing.

Graph 02 Political influence
Hasil survei Lowy Institute mengenai warga asal China di Australia saat ini.

ABC News: Jarrod Fankhauser

Hampir separuhnya, 46 persen, mengatakan mereka prihatin mengenai pengaruh pemerintah China dalam politik Australia.

Namun jumlah yang hampir sama mengatakan media Australia dan para politisi terlalu banyak memberikan perhatian soal pengaruh asing tersebut.

Separuh dari mereka yang disurvei mengatakan laporan media Australia mengenai China “terlalu negatif”.

Ping mengatakan ia sebelumnya tidak senang dari laporan media Australia yang mengkritik China, namun menyadari jika media Australia juga kritis terhadap kebijakan pemerintah Australia sendiri.

Namun ia masih merasa media dan politisi Australia terlalu banyak memfokuskan diri pada pernyataan negatif dari pemerintah China.

“Saya merasa belakangan ini terlalu banyak. Saya merasa mereka menggunakannya sebagai senjata,” katanya.

Jajak pendapat Lowy Institute juga menemukan warga keturunan China di Australia memiliki kepercayaan yang lebih besar pada Pemerintah China ketimbang warga Australia lainnya.

Lebih dari 70 persen yang disurvei mengatakan setidaknya mereka percaya jika China akan “bertindak secara bertanggung jawab di dunia”.

Warga keturunan China di Australia yang disurvei juga lebih terbuka dengan kerjasama Australia dan China.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari artikel dalam bahasa Inggris di sini