ABC

Warga Australia: Indonesia Adalah Teman, Bukan Sekutu

Dari jajak pendapat yang dilakukan Australian National University (ANU), diketahui mayoritas warga Australia menganggap Indonesia sebagai teman, tetapi bukan sekutu. Jajak pendapat ini dilakukan setiap tahunnya oleh ANU untuk melihat tanggapan kebijakan luar negeri Australia.

Dari hasil jajak pendapat ini juga diketahui enam dari 10 warga Australia percaya kalau Indonesia tidak membantu Australia untuk masalah penyelundupan manusia dan imigran gelap.

Kepala proyek ANUpoll,  Profesor Ian McAllister, mengatakan warga Australia melihat hubungan dengan Indonesia dengan merefleksikan tingkat persahabatan, yang juga kadang ada tegangan, dan penyelundupan manusia.

"Kewaspadaan warga Australia terhadap Indonesia berdasarkan persepsi bahwa Indonesia belum membantu Australia untuk mengurangi terorisme dan memerangi masalah imigran gelap," ujar Profesor McAllister.

Sementara itu, Dr Ross Tapsell dari ANU College of Asia the Pacific mengatakan kepercayaan yang ada dan hubungan luar negeri tidak selalu berkolerasi.

"Survey ini menunjukkan bahwa persahabatan antara pemimpin belum tentu jadi kunci untuk hubungan baik. Jika Anda melihat sejarah survei soal sikap Australia terhadap Indonesia, mereka jarang mencerminkan pernyataan pemerintah, dalam hal ini berkaitan dengan hubungan bilateral," ujar Dr Tapsell.

Dari tahun ke tahun, jumlah warga Australia yang menganggap Indonesia sebagai musuh dan ancaman pun terus menurun.

"Benar-benar menarik terkait dengan Indonesia. Hanya tiga persen warga Australia yang percaya Indonesia sebagai musuh, ini rendah. Tahun lalu Lowy Institute melaporkan 54 persen dari responden Australia menganggap Indonesia sebagai ancaman keamanan," jelas Dr Charles Miller dari Sekolah Internasional dan Politik di ANU.

"Tapi sekali lagi, ini semua kuncinya adalah pada penyampaiannya. Kebanyakan orang Australia tidak percaya bahwa Indonesia adalah musuh sekarang, tapi masih percaya kalau mungkin akan terjadi di masa depan," tambahnya.

Jajak pendapat ini juga membuktikan masih adanya ketidakpahaman soal kerjasama di bidang keamanan antara kedua negara.

"Yang mengejutkan adalah banyak warga Australia menganggap Indonesia belum membantu Australia dalam memerangi terorisme. Padahal, dalam beberapa tahun terakhir telah ada kerjasama yang erat antara Australia dan Indonesia dalam memerangi terorisme," jelas Dr Peter McCawley yang kini mengajar di College of Asia and Pacific, ANU.

"Kedua negara telah bekerja sama dengan baik. Dari sudut pandang Australia, ketersediaan Indonesia untuk bekerja sama dengan Australia sudah sangat membantu. Sayangnya kesuksesan kerjasama ini tidak terlalu dikenal di Australia," ujar McCawley.

Hasil Jajak Pendapat ANUpoll 2014:

Dukungan untuk bantuan asing

  • Kebanyakan warga mendukung bantuan asing dari Australia, meskipun jumlahnya turun sedikit dibanding survey di tahun 90-an dan awal 2000-an.
  • Kebanyakan warga lebih setuju bantuan asing diberikan pada kebutuhan kemanusiaan, bukan pada tujuan komersil atau politis.

Soal organisasi dan institusi internasional

  • Dua per tiga dari responden mengatakan globalisasi baik untuk perekonomian Australia.
  • Secara mayoritas PBB dipandang baik.
  • Tingkat kepercayaan pada organisasi internasional menjadi rendah, kecuali pada Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Hubungan dengan Amerika Serikat dan Cina

  • Dukungan warga Australia untuk tetap beraliansi dengan Amerika Serikat tetap kuat.
  • Sedikit warga Australia yang melihat Cina sebagai ancaman militer, tetapi lebih dari setengah responden menganggap Cina sebagai ancaman ekonomi.
  • Terjadi perbedaan pendapat soal siapa yang paling penting bagi hubungan luar negari Australia, apakah Amerika Serikat atau Cina.