ABC

Warga Australia di India Dipaksa Hapus Tato Dewa Hindu

Seorang warga Australia mengatakan bahwa dia memiliki kebebasan pribadi untuk membuat tato apa saja di badannya, setelah dia dikerumuni oleh sekelompok massa dan ditahan polisi di India karena memiliki tato bergambar dewa Hindu.

Seorang mahasiswa asal Melbourne Matthew Gordon sedang berada di kota Bangalore dengan pacarnya hari Sabtu ketika belasan pemuda pendukung partai politik  nasionalis Hindu sayap kanan Bharatiya Janata Party masuk ke restoran mengerumuni mereka.

Para pemuda tersebuy mengatakan gambar tato dewi Hindi Yellama di kakinya merupakan penghinaan, dan meminta Gordon untuk menghapusnya.

"Salah satu diantara mereka mendekati saya dan mempertanyakan tato tersebut. Yang lainnya kemudian mengelilingi kami, dan mengancam akan menguliti kaki saya sehingga tato itu hilang." kata Gordon kepada media India hari Minggu.

Dilaporkan bahwa massa dengan cepat menjadi besar, dengan lebih dari 25 pemuda menghalangi Gordon dan pacarnya untuk keluar dari restoran tersebut.

"Seorang polisi tiba, dan mengatakan bahwa ini adalah India dan seseorang tidak boleh memiliki tato seperti itu di kaki mereka." lanjut Gordon kepada media setempat.

"Saya sebenarnya lega melihat adanya polisi, namun terkejut ketika dia kemudian menyalahkan saya, dan mengatakan ini adalah India, dan kami menghina Hindu."

Tato Dewi Yellama di kaki Matthew Gordon.
Tato Dewi Yellama di kaki Matthew Gordon.

 

Pasangan ini  kemudian dibawa ke pos polisi Ashok Nagar 'untuk melindungi diri mereka sendiri.'

"Dia kemudian membawa kami ke pos polisi dimana kami dipaksa duduk di sana selama tiga jam. Kami dilepaskan setelah saya meminta maaf dengan mengatakan akan menutupi tato saya," kata Gordon.

Gordon kemudian menulis pengalaman tersebut di akun Facebook dan mengatakan dia berhak menunjukkan tato yang dimilikinya.

"Saya tidak harus meminta maaf atas apa yang ada di kulit saya, dan berada dalam situasi yang penuh trauma, dimana tampaknya adalah hal yang wajar diancam, dikerumuni, dan ditindas." tulisnya di Facebook.

"Toleransi, pemahaman dan kesetaraan adalah hal yang saya ketahui, dan saya menghormati India dan Hindu sepenuhnya."

"Itulah sebabnya saya menghabiskan waktu empat jam agar Dewi Yellama itu ditato di bagian tubuh saya."

Gordon mengatakan kepada lokal media bahwa dia memiliki kedekatan yang mendalam dengan agama Hindu, karena dia pernah tinggal selama tiga tahun di negara bagian Tamil Nadu.

Kedutaan Besar Australia di India mengatakan mereka prihatin dengan insiden tersebut dan sudah berbicara dengan pihak berwenang setempat.