ABC

Warga Aborijin Korban Uji Coba Nuklir Inggris Dapat Kompensasi

Warga aborijin yang dulu tinggal di dekat lokasi uji coba nuklir Inggris di Maralinga dan Emu Fields di Australian Selatan dan juga di dekat Montek Bello Island di Australia Barat di tahun 1950-an dan 1960-an, akhirnya akan mendapat peningkatan layanan kesehatan dari pemerintah Australia.

Ketika uji coba dilakukan, banyak warga aborijin pindah dari kawasan di dekat Maralinga dan Emu Field di Australia Selatan tersebut.

Namun beberapa diantaranya tetap bertahann di sana, dan mereka kemudian terkena tingkat radiasi tinggi, dimana penyelidikan resmi yang dilakukan kemudian menghubungkan dengan berbagai kecacatan dan cedera serius yang mereka alami.

Menteri Urusan Veteran Australia Dan Tehan hari Senin (8/5/2017) mengatakan bahwa warga aborijin ini akan mendapat penanganan layanan kesehatan yang lebih baik dari pemerintah.

“Bila usulan peraturan yang kita ajukan disetujui, kita akan memberikan Gold Cards kepada warga aborijin yang tinggal di kawasan dekat Maralinga, Emu Fields atau Monte Bello Islands di saat uji coba nuklir oleh Inggris di tahun 1950-an atau 1960-an.” kata Tehan.

one dozen considerations, Totem 1, Emu
Emu Field di Australia Selatan adalah lokasi Operation Totem dimana uji coba nuklir dilakukan oleh pemerintah Inggris di tahun 1953.

Supplied: Burrinja Cultural Centre (Artist Rosemary Laing)

Kartu Gold Card untuk para veteran ini akan membuat para penggunanya tidak harus membayar semua biaya kesehatan.

Keputusan pemerintah ini dilakukan menyusul kampanye yang dilakukan oleh mereka yang terkena dampak uji coba nuklir tersebut selama bertahun-tahun.

Pendanaan ini merupakan bagian dari dana $ 133 juta yang akan disampaikan dalam nota APBN pemerintah Australia hari Selasa (9/5/2017), yang akan dianggarkan bagi personel militer yang selamat dari uji coba yang dilakukan Inggris dan juga para veteran yang bertugas di Jepang setelah perang Dunia kedua.
Kelompok bernama Aboriginal Legal Rights Movement (ALRM) di Australia Selatan menyambut baik pengumuman pemerintah tersebut.

Tetapi Direktur Eksekutif ALRM Cheryl Axleby mengatakan warga masih juga mengharapkan kompensasi bagi masalah kesehatan yang dialami oleh generasi berikutnya akibat dari radiasi nuklir tersebut.

“ALRM sudah dihubungi oleh anggota masyarakat, khususnya dari komunitas Maralinga, yang mencoba mendapatkan kompensasi bagi mereka sendiri atas penderitaan yang mereka alami.” katanya.

“Bagus sekali bahwa pemerintah mengakui hal tersebut, namun ini masalah kompensasi juga.”

Axleby juga mempertanyakan mengapa perubahan sehingga sekarang wafrga bisa mendapatkan Gold Card berlangsung begitu lama.

“Sekarang sudah 60 tahun setelah kejadian.” kata Axleby.

“Biaya yang harus ditanggung pemerintah tidak akan sebanyak seperti misalnya 20 atau 30 tahun lalu, dan pertanyaan seperti ini akan terus berada di dalam pikiran kita.” katanya.

Diterjemahkan pukul 14:45 AEST 9/5/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini