ABC

Warga Aborijin di Pedalaman Bicara Tentang Perayaan Australia Day

Seorang pemimpin komunitas Aborijin mengatakan, merayakan Australia Day pada hari ketika Armada Pertama tiba di Australia sama dengan “merayakan pendudukan ilegal”.

Pemimpin komunitas Yuendumu dan peneliti komunitas Warlpiri, Simon Japangardi Fisher, adalah satu dari tiga pemimpin Aborijin di wilayah Australia Tengah yang terpencil. Ia mengatakan bahwa komunitasnya tidak akan melakukan apapun pada saat Australia Day, sembari berbagi pemikiran mereka tentang apakah tanggal tersebut harus diubah.

Lance McDonald adalah seorang pria Luritja, yang latar belakangnya mencakup komunitas Warlpiri dan Pitjantjara, dan ia berbicara sembilan bahasa asli.

Ia adalah orang Aborijin pertama yang menerjemahkan piagam hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa ke dalam Bahasa Luritja.

Ia mengatakan, tidak ada orang di komunitasnya yang merayakan tanggal 26 Januari karena ini adalah hari kelahiran kolonisasi.

“Mereka tidak merayakan Australia Day ini, tidak ada yang merayakannya,” tuturnya.

Perjalanan jauh dari Botany Bay ke Gurun Tanami

McDonald meminta Pemerintah Australia untuk mendengarkan warga Aborijin untuk memahami bagaimana perasaan mereka tentang hari nasional yang dirayakan pada hari peringatan kedatangan Armada Pertama.

Gurun Tanami begitu jauh dari Botany Bay.

“Mereka tidak ingin mengubah hari, karena ini adalah awal kedatangan kakek mereka.”

“Kami ingin mengubahnya karena kami sudah lama berada di sini sebelum mereka. Kami tahu apa yang terbaik untuk Australia.”

“Pemerintah tak mau bekerja sama dengan kami. Mereka hanya duduk di ruangan ber-AC.”

Simon Japangardi Fisher mengatakan, 26 Januari ‘merayakan pendudukan ilegal’.
Simon Japangardi Fisher mengatakan, 26 Januari ‘merayakan pendudukan ilegal’.

ABC News: Emily Butcher

Tak memikirkan masa lalu

McDonald mengatakan, 26 Januari adalah awal dari tragedi bagi masyarakat adat.

“Jadi, semua yang terjadi di masa lalu, membuat warga Aborijin tidak merayakan tanggal 26 Januari.”

Seniman yang dikenal secara internasional, Otto Sims, ingin mengubah tanggal itu sehingga Australia bisa maju terus, tanpa perdebatan atau perpecahan.

Ia percaya debat di media sosial menimbulkan lebih banyak masalah.

“Jauh di lubuk hati saya, saya merasa lebih baik untuk tidak memikirkan masa lalu tapi lebih baik bekerja sama sebagai Australia,” katanya.

“Jangan berdebat, tapi bekerja sama bagaimana kita bisa menjadikan tanah Australia yang indah ini sebagai tempat yang unik bagi semua orang Australia.”

Sims bangga akan budayanya, dan mengatakan bahwa ia berharap suatu hari semua sisi sejarah Australia bisa diajarkan di sekolah.”

“Saya percaya bahwa kita sebagai bangsa harus bekerja sama untuk menjadikan bangsa ini tempat yang lebih baik.”

Lance McDonald mengatakan, komunitasnya tak akan merayakan Australia Day.
Lance McDonald mengatakan, komunitasnya tak akan merayakan Australia Day.

ABC News: Ryan Scott-Young

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.