ABC

Wanita Pemadam Kebakaran Butuh Seragam Feminin

Kaum wanita yang bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran di Australia mengalami banyak tantangan dan butuh pengakuan terhadap profesi mereka. Misalnya, perlunya seragam pedaman yang lebih feminin.

Demikian terungkap dalam sebuah konferensi di Canberra. Lebih dari 100 wanita dari Australia dan Selandia Baru menghadiri konferensi seminggu itu.

Dr Christine Ericson dari University of Woollongong mengatakan kepada ABC banyak masalah yang dihadapi wanita petugas pemadam kebakaran seharusnya sederhana saja penyelesaiannya.

"Seperti seragam yang ukurannya lebih kecil dan lebih feminin potongannya serta sarung tangan dengan ukuran yang tepat," katanya.

Kata Dr Ericson, bagi para petugas wanita, bahkan pergi ke kamar kecil mungkin menjadi masalah ketika sedang memadamkan kebakaran di daerah terpencil.

"Jadi sebaiknya mereka mengenakan seragam yang memberi sedikit privacy," katanya.

Menurut Dr Ericson, para wanita petugas pemadam kebakaran juga menghadapi kesulitan dalam hal pengakuan atas kompetensi mereka.

"Ada kecenderungan untuk berpendapat bahwa kondisi fisik atau psychologis perempuan tidak cocok untuk berada di garis depan," katanya.

Namun menurut riset, tidak demikian halnya. Perempuan tetap sangat kompeten berada di garis depan.

Michelle Young dari Queensland Fire Service dianggap sebagai pelopor ketika ia menjadi petugas dinas pemadam kebakaran 20 tahun lalu.

The challenges faced by female firefighters are both attitudinal and logistical.

"Waktu itu belum ada wanita petugas pemadam kebakaran. Seorang wanita mengatakan, saya tidak akan berhasil, tidak akan pernah ada wanita petugas pemadam kebakaran," kata Michelle Young kepada ABC.

Young mengatakan, ia tidak mendapat perlakuan istimewa.

Nadia Rhodes dari ACT Parks mengatakan, ia berhasil mendapat respek dari rekan-rekannya melalui kerja keras.