ABC

Wanita Diperkosa, Polisi Sydney Minta Pengguna Aplikasi Kencan Waspada

Laporan pemerkosaan yang dilakukan sekelompok laki-laki kepada korban wanita pada akhir pekan lalu (4/10) di Sydney (Australia) telah membuat polisi mengeluarkan peringatan. Terutama bagi para pengguna aplikasi online dating, karena profil yang ada tidak melewati cek terlebih dahulu.

Peringatan ini dikeluarkan setelah wanita berusia 28 tahun asal Selandia Baru bertemu dengan seorang pria lewat aplikasi telepon genggam 'Tinder'.

Keduanya pergi ke sebuah bar, namun wanita tersebut tiba-tiba bangun di tempat lain dalam keadaan pusing.

Diduga ia telah diperkosa secara berkelompok, oleh teman-teman pria tersebut. Kemudian wanita tersebut melapor kepada polisi.

Pada Jumat siang (10/10), wanita ini menarik kembali laporan bahwa ia diperkosa.

Pihak kepolisian mengatakan kini kasus wanita tersebut dinyatakan ditutup.

Sementara itu etektif Michael Haddow mengatakan aplikasi dan situs yang menawarkan kencan dengan cepat dan mudah, tidaklah terlalu aman.

"Saran kami bagi mereka yang bertemu dengan orang lain untuk pertama kalinya, lebih baik di tempat-tempat publik, dan kalau bisa ada teman," ujar Haddow.

"Kita harus paham bahwa akan selalu ada sebagian orang yang menggunakan kesempatan dari situs atau aplikasi kencan seperti itu."

Ia juga mengatakan akan sulit bagi pihak kepolisian untuk melakukan tindakan hukum, karena kebanyakan aplikasi kencan tersebut di buat di negara lain.

Lewat telepon genggam kini warga bisa lebih mudah mencari kencan

Beberapa pengguna aplikasi 'Tinder' mengaku mereka memang menggunakan aplikasi tersebut untuk memuaskan nafsunya. Jadi latar belakang orang yang ada di profil tidak menjadi penting.

Aplikasi ini adalah satu dari sekian banyak aplikasi yang memberikan kesempatan orang-orang untuk saling berkenalan dan bertemu.

'Tinder' sendiri telah digunakan oleh lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia, dengan slogan, "menghubungkan orang-orang dengan pengalaman yang menyenangkan".

Daniel, pria berusia 22 tahun dari Sydney mengaku kalau ia menggunakan aplikasi itu hanya untuk kesenangan atau seks.

"Tapi tergantung tiap-tiap orang juga, mungkin juga bisa lebih dari sekedar senang-senang, tapi biasanya hanya sebatas soal seks," ujar Daniel.

Claudia, asal Sydney juga adalah pengguna aplikasi kencan, meski sekarang ia mengaku sedang 'beristirahat' dulu.

"Kalau kita ketemuan dengan seseorang di bar, ya mungkin akan sedikit lebih baik. Dunia maya, akan selalu sulit untuk ditebak," ujarnya.