ABC

Walau Pendapatan Naik, Twitter Tetap Alami Kerugian

Twitter melaporkan bahwa perusahannya mengalami kerugian, bahkan di saat pendapatan mereka naik lebih dari dua kali lipat dan jumlah pengguna bulanan meningkat.

Hasil laporan kuartal ketiga Twitter menunjukkan, perusahaan media sosial ini memiliki 284 juta pengguna, naik hampir 5% dibanding jumlah pengguna selama kuartal kedua.

Tapi jumlah itu lebih kecil dibanding peningkatan yang muncul pada dua kuartal sebelumnya.

Profit terus menjauhi Twitter meski jumlah pengguna dan pendapatan naik.

Secara garis besar, jumlah pengguna bulanan naik 23% dari tahun lalu, dan hasil ini sesuai dengan prediksi para analis.

Meski demikian, Twitter masih mengalami kerugian karena biaya upah yang menggelembung, rugi 199 juta dolar pada kuartal ketiga bahkan ketika pendapatan mereka berlipat ganda menjadi 410 juta dolar.

CEO Twitter, Dick Costolo, mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan perusahaan agar mampu memperbaiki diri.

“Pertama, memperkuat intinya. Kami harus terus menumbuhkan pengguna aktif bulanan kami dan membuat Twitter sebagai barang harian mereka secara meningkat,” jelasnya.

“Kedua, menyediakan media, alat penciptaan konsumsi yang jauh lebih baik dan pengalaman untuk membuat konten yang lebih luas, dan terakhir menambah fungsi ke layanan pesan langsung kami,” sambungnya.

Dick mengungkapkan, dirinya berharap agar iklan yang meningkat di media sosialnya akan menolong perusahaan mencetak profit, seraya mengakui bahwa perusahaannya ini belum menunjukkan performa sebaik kompetitor mereka.

Menurut perusahaan riset eMarketer, Twitter hanya menyumbang 0,5% dari pendapatan iklan di tahun 2013.

Facebook, dengan jumlah pengguna 4 kali lipat lebih banyak, diperkirakan menyumbang 8% dari total pendapatan online tahun ini.

“Penggerak yang akan mengarahkan ke level itu atau yang lebih tinggi, pertama-tama adalah para pengiklan. Kami terus membuktikan adanya keuntungan yang kami beri untuk mereka, tapi yang penting lagi untuk terus menawarkan sejumlah produk iklan baru,” jelas Dick.

Setelah perdagangan saham ditutup, saham twitter nyatanya turun 9,6% menjadi 43,88 dolar.

Twitter masuk pasar modal hampir setahun lalu dengan harga awal 26 dolar per saham, dan memuncak di bulan Desember dengan harga 74,73 dolar.