ABC

Walau Bebas, Wartawan Australia Peter Greste Masih Merasa Terancam di Mesir

Wartawan Australia Peter Greste mengatakan, ia masih terancam atas tuduhan terorisme di Mesir. Wartawan Al Jazeera ini dideportasi pada bulan Februari setelah menghabiskan 400 hari di penjara.

Ia dan dua rekannya ditangkap pada bulan Desember 2013 atas tuduhan penayangan berita palsu dan membantu organisasi terlarang.

Tuduhan pertama tak berhasil dibuktikan dalam sidang banding tahun lalu.

Wartawan Australia, Peter Greste, mengatakan, ia berharap untuk memberi kesaksian di depan pengadilan Mesir lewat tautan video. (Foto: AAP: Mick Tsikas)
Wartawan Australia, Peter Greste, mengatakan, ia berharap untuk memberi kesaksian di depan pengadilan Mesir lewat tautan video. (Foto: AAP: Mick Tsikas)

Dua pekan lalu, hakim di Mesir menyatakan, Peter Greste harus muncul secara pribadi untuk memberikan bukti atau dianggap diadili secara ‘in absentia’, yang akan memberinya dakwaan otomatis jika hakim tak menerima alasan ketidakhadirannya.

Berbicara dari London, Peter Greste mengatakan, ia berharap agar bersaksi melalui tautan video untuk menunjukkan kepada pengadilan Mesir bahwa ia "tidak berusaha kabur".

"Saya tak berada di Mesir karena saya sedang mencoba untuk mengejar keadilan, saya tak ada di sana karena presiden memerintahkan saya keluar," utaranya.

Ia mengungkapkan, "Satu-satunya solusi yang dapat saya pikirkan, yakni untuk memberikan hakim apa yang ia perlu buktikan, untuk memberi kesempatan, untuk membuat bukti saya muncul di depan pengadilan adalah dengan mengirim tautan video."

Peter mengatakan, ia percaya penderitaannya berakhir ketika ia meninggalkan Mesir pada bulan Februari lalu, dan lantas terkejut mendengar ia masih disebut sebagai terdakwa di pengadilan Mesir.

Namun, ia mengatakan, dirinya tak menerima indikasi apapun dari hasil persidangannya ketika ia dideportasi.

"Satu-satunya dokumen yang kami tandatangani adalah selembar kertas yang menyebut bahwa saya dibebaskan dalam kondisi sehat dan dengan semua barang-barang saya,” ujarnya.

Ia melanjutkan, "Kami merasa ditinggalkan dalam ketidakpastian hukum ini dan pengadilan pastinya belum menerima apa-apa dari pemerintah Mesir dan mereka belum menerima apa-apa dari Pemerintah Australia.”

"Sejauh yang saya tahu, Hakim tak punya dokumen untuk tetap mempertahankan laporan itu, yang bisa menjelaskan mengapa saya telah dihapus dari kasus ini," tambahnya.