ABC

Wakil PM Australia Dikonfirmasi Sebagai Warga Negara Selandia Baru

Perdana Menteri Selandia Baru telah mengonfirmasi bahwa “tanpa disadari atau tidak”, Wakil Perdana Menteri Australia, Barnaby Joyce, adalah warga negara Selandia Baru karena ayahnya lahir di sana.

Pada Senin (14/8/2017) pagi, Barnaby Joyce mengungkapkan bahwa ia dihubungi oleh Komisi Tinggi Selandia Baru Kamis (10/8/2017) lalu dan lembaga itu menyampaikan bahwa ia “bisa saja merupakan warga negara Selandia Baru dari garis keturunan”.

Perdana Menteri Selandia Baru, Bill English, mengatakan bahwa ia diberitahu tentang kasus Joyce akhir pekan lalu dan menurut undang-undang setempat, Joyce adalah warga negara Selandia Baru.

“Ini adalah masalah bagi sistem Australia untuk memutuskan bagaimana hukum Australia berlaku dalam kasusnya dan bagaimana mereka menangani masalah ini,” katanya kepada wartawan.

Di bawah undang-undang Selandia Baru, anak-anak yang lahir dari warga Selandia Baru secara otomatis mendapatkan kewarganegaraan. Itu tidak harus diaktifkan.

Kini, kasus tersebut menjadi kewenangan Pengadilan Tinggi untuk memutuskan apakah Joyce, yang memiliki kewarganegaraan ganda, telah melanggar Pasal 44 dari Konstitusi Australia dan berhak untuk duduk di Parlemen atau tidak.

PM English tampaknya memiliki simpati terhadap Joyce. Ia mengatakan kasus seperti yang menimpa sang Wakil PM Australia itu "hampir selalu kebetulan".

“Tak ada yang berniat membuar warga bingung dengan kewarganegaraan mereka,” sebutnya.

Partai Buruh minta Joyce mundur

Tapi dengan mayoritas pemerintahannya yang ramping dan satu kursi di Dewan Perwakilan Rakyat berpotensi menggantung, lawan politik Joyce bisa mencium adanya peluang.

Baik Partai Hijau -yang telah kehilangan dua senator karena drama kewarganegaraan ganda -dan Partai Buruh telah meminta Joyce untuk mengundurkan diri sebagai Wakil Perdana Menteri sampai Pengadilan Tinggi memutuskan kasusnya.

“Bagaimana bisa Pemerintahan ini memiliki seseorang di kantor Wakil Perdana Menteri ketika mereka bahkan tak tahu apakah ia layak menjadi Anggota Parlemen?” tanya politisi Partai Buruh, Tony Burke.

Ia menyampaikan bahwa senator Matt Canavan baru saja mengundurkan diri dari Kabinet setelah mengetahui bahwa, tanpa disadari, ia telah menjadi warga negara ganda Italia pada usia 25 tahun ketika sang ibu mendaftarkannya ke otoritas Italia.

Namun, Joyce menolak untuk mundur, dengan mengatakan bahwa pengacara Pemerintah memiliki “pandangan tegas” bahwa Pengadilan Tinggi tidak akan mendiskualifikasi dirinya karena kewarganegaraan Selandia Baru telah diberikan kepadanya tanpa sepengetahuannya.

Turnbull sangat yakin akan posisi Joyce

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, dengan tegas membela wakilnya selama sesi Question Time (tanya jawab di Parlemen) yang gaduh, dengan mengatakan bahwa Pemerintah “sangat yakin” akan rekomendasi kuasa hukum mereka dan memperkirakan Pengadilan Tinggi akan memutuskan untuk mendukung Joyce.

“Pemimpin Partai Nasional, Wakil Perdana Menteri, memenuhi syarat untuk duduk di DPR ini dan Pengadilan Tinggi akan mempertahankannya,” ujar Turnbull.

Dalam menghadapi serangan Partai Buruh, Pimpinan DPR Australia, Christopher Pyne, memeringatkan Oposisi untuk tidak "membuka masalah yang tak terduga".

Ia menyebut empat anggota Parlemen yang kewarganegaraannya juga berada di bawah sorotan -yakni Susan Lamb, Tony Zappia, Justine Keay dan Maria Vamvakinou.

Sebelumnya, Pemimpin Oposisi Australia, Bill Shorten, “menolak dengan sopan” saran Turnbull tentang arahan bersama ke Pengadilan Tinggi untuk setiap politisi Federal Australia “yang statusnya bisa memicu pertanyaan berdasarkan pasal 44 (Konstitusi)”.

Sekretaris nasional Partai Buruh, Noah Carroll, juga mengeluarkan sebuah pernyataan yang menguraikan proses pemeriksaan menyeluruh di partai tersebut, dan mengatakan bahwa ia “yakin setiap anggota kaukus Partai Buruh telah terpilih dengan benar”.

Joyce mengatakan bahwa ia “terkejut” saat menerima kabar dari Komisi Tinggi Selandia Baru, seraya menambahkan: “Saya selalu menjadi warga negara Australia.”

Pemimpin Partai Nasional itu lahir di Tamworth, New South Wales, pada tahun 1967.

Ia mengatakan, ayahnya lahir di Selandia Baru namun pindah ke Australia pada tahun 1947 “sebagai warga negara de facto dari Inggris -sebenarnya seluruh warga Australia saat itu adalah warga negara de facto Inggris”.

“Baik orang tua saya maupun saya tak pernah mendaftar sebagai warga negara Selandia Baru, Pemerintah Selandia Baru tidak memiliki daftar yang mengakui saya sebagai warga negara Selandia Baru,” kata Joyce kepada Parlemen.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 16:20 WIB 14/08/2017 oleh Nurina Savitri.