ABC

Wajah Awet Muda Dengan Facial Drakula yang Juga Beresiko

Menyuntikan plasma darah yang kaya akan trombosit ke wajah sudah ada sejak beberapa tahun lalu, saat Kim Kardashian membuat ‘vampire facial’ memperkenalkannya.

Demi membuat dirinya awet muda sepanjang masa, bintang televisi asal Amerika Serikat tersebut datang ke institut yang mempelajari usia dan pencegahan penuaan. Hasilnya, sembilan jarum meyuntikkan darah ke wajahnya berulang kali.

Selfie berikut ini menunjukkan ia terlihat tenang meski wajah berlumuran darah.

Itu terjadi di tahun 2013 dan setelahnya:

  • Kim mencaci ‘vampire facial’ dengan mengatakannya terlalu sakit
  • Semakin banyak warga Australia yang melakukannya
  • Sejumlah pasien di sebuah spa di Mexico terpapar virus HIV, hepatitis B dan C karena alat suntik yang tidak steril
  • Sebuah startup berbasis di New York bahkan memasukan darah dari anak muda ke wajah orang lanjut usia
  • Beberapa klinik di Jakarta telah membuka layanan ‘vampire facial’ dengan para blogger kecantikan berbagi pengalamannya di jejaring sosial
  • Sebuah penelitian yang ditinjau secara internasional menemukan jika facial ini “mungkin bermanfaat untuk mengurangi tanda-tanda penuaan yang terlihat”

Tapi penelitian tersebut mempertanyakan seberapa lama manfaat dari ‘vampire facial’ ini akan bertahan.

“Hal ini meyakinkan penelitian terbuka sebelumnya yang kini telah terbukti dalam investigasi yang lebih terawasi.”

Di Australia sendiri prosedur ini semakin populer, meskipun uji klinisnya masih sangat kurang.

Menurut lembaga kosmetik di Australia, warga Australia menghabiskan sekitar AU$ 1 miliar, atau lebih dari Rp 10 trilun per tahun untuk prosedur kosemtik yang tidak memasukan unsur zat dan kandungan ke dalam tubuh.

Sejumlah klinik di Australia mengatakan permintaan untuk ‘vampire facial’ telah meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Salah satu klinik bahkan mengatakan prosedur facial berdarah-darah ini sudah melampui permintaan laser.

Biayanya di Australia berkisar antara AU 1.000 – AU$1.500, atau lebih dari Rp 10 hingga 15 juta dan bisa dilakukan di banyak klinik di kota-kota besar.

“Ini menjadi perawatan utama yang saya lakukan untuk merangsang kolagen di wajah,” kata Dr Chris Lee, direktur medis di Cosmos Clinic, Canberra.

“Ini juga bisa digunakan untuk rambut rontok … membuat rambut tubuh lebih tebal dan panjang.”

Dokter menyuntikkan wajah
Dokter menyuntikkan plasma darah saat 'vampire facial'.

Getty [File] yang sudah dimuat Triple J Hack

Seperti apa prosedurnya?

Darah pasien diambil dari lengannya kemudian dipisahkan trombosit dan plasmanya dari sel darah merah.

Serum berwarna kuning pucat yang diambil dari trombosit dan plasma kemudian disuntikkan ke wajah pasien, untuk merangsang pertumbuhan kolagen.

Kolagen adalah protein yang ditemukan di otot, kulit, tulang dan tendon, yang menyatukan tubuh dan membantu memperbaiki jaringan.

Dengan bertambahnya usia, tubuh menghasilkan kolagen yang lebih sedikit. Sendi-sendi menjadi kaku dan sakit, kerutan juga mulai terbentuk. Paparan terhadap rokok dan sinar UV dapat mempercepat proses penuaan.

‘Vampire facial’ hanyalah salah satu dari beberapa perawatan yang menjanjikan akan menghasilkan kolagen baru, membuat kulit terlihat lebih ‘awet muda’.

Perawatan lainnya adalah ‘microneedling’, di mana kulit ditusuk-tusuk kemudian menggunakan laser, gelombang radio atau ultrasound.

“Ketika kita lihat lihat gambar muka di Instagram, ada banyak darah,” kata Dr Lee dari Cosmos Clinic.” Itu bukan ‘vampire facial’.”

Foto Kim Kardashian di Instagram 2013 memberi kesan bahwa ‘vampire facial’ hanyalah mengolesi wajah dengan darah. Nyatanya, darah dalam fotonya berasal dari banyak prosedur ‘microneedling’ dengan plasma yang disuntikkan berwarna kuning, kata Dr Lee.

“Kami menggabungkan dua teknik,” katanya.

“Kombinasi keduanya memberi kita hasil yang lebih baik.”

Apa yang bisa salah

Tahun lalu, ABC Australia melaporkan bahaya suntikan kosmetik yang dialami seorang perempuan asal Sydney yang wajahnya menjadi bengkak karena infeksi setelah ‘Vampire facial’.

Seorang dokter mengirimnya ke gawat darurat dan diberi antibiotik. Dia menjalani operasi untuk membuang suntikan dari wajahnya.

“Itu adalah infeksi parah,” kata wanita itu kepada ABC.

“Juga menakutkan karena wajahku terinfeksi lagi dan lagi.”

“Para dokter tidak bisa mengendalikannya. Saya harus menjalani tiga operasi pengurasan yang dilakukan dalam tiga bulan untuk membuangnya.”

Perempuan lain mengalami infeksi hampir sepuluh tahun setelah menyuntikkan kosmetik ke wajahnya.

Infeksi kronis setelah suntikan kosmetik dapat terjadi pada hampir seperlima pasien di Australia, seperti yang dikatakan Profesor Anand Deva, kepala Bedah Plastik dan Rekonstruksi di MQ Health milik Macquarie University di Sydney kepada ABC tahun lalu.

“Begitu bakteri ini mendapatkan akses, mereka akan ada disitu, tumbuh dan mengundang teman-teman mereka, berkembang biak dan kemudian setelah jangka waktu tertentu, tubuh mulai bereaksi terhadap infeksi ini,” katanya.

“Karenanya Anda akan punya masalah besar.”

“Sangat sulit untuk diobati … suntikan kosmetik menyebar ke seluruh jaringan, akan ada infeksi di satu bagian yang mungkin bisa diobati”

“Tapi kemudian kembali ke tempat lain sehingga berpindah-pindah.”

Artikel ini disadur dari laporan program Hack dari ABC Triple J dalam bahasa Inggris, yang bisa dibaca disini.