ABC

VW Kembali Akui Skandal Penyimpangan Emisi 800 Ribu Mobil Tambahan

Skandal yang membuntuti produsen mobil Jerman ‘Volkswagen’ atau VW telah melebar, dengan produsen itu mengakui pihaknya telah menemukan "penyimpangan" dalam emisi karbon dioksida dari 800.000 mobil.

Hingga saat ini, fokus yang beredar masih seputar penipuan yang dilakukan VW atas emisi nitrogen oksida, setelah produsen itu memasang perangkat lunak di beberapa model mobil diesel yang berhasil mengelabui selama pengujian.

VW mengatakan, pihaknya menemukan masalah CO2 ketika mereka menyelidiki dampak skandal diesel, yang sudah menimbulkan kerugian perusahaan miliaran dolar.

Di bawah pengkajian ulang semua proses dan alur kerja yang sedang berlangsung -sehubungan dengan mesin diesel tersebut, perusahaan menetapkan bahwa tingkat CO2 dan dengan demikian angka konsumsi bahan bakar untuk beberapa model kendaraan dipasang terlalu rendah selama proses sertifikasi CO2.

Skandal terakhir yang menimpa VW menelan biaya tambahan 2 juta euro (atau setara Rp 30 triliun).
Skandal terakhir yang menimpa VW menelan biaya tambahan 2 juta euro (atau setara Rp 30 triliun).

Penemuan terbaru ini bisa membuat 800.000 kendaraan tambahan masuk ke daftar mobil yang terdampak, termasuk- pertama kalinya -beberapa model mobil berbahan bakar bensin.

VW mengatakan, pihakya akan "segera memulai dialog dengan lembaga persetujuan yang bertanggung jawab mengenai konsekuensi dari temuan ini".

Skandal awal yang menimpa perusahaan otomotif ini mempengaruhi sekitar 11 juta mobil dan telah membuat CEO mereka mengundurkan diri, serta aset perusahaan dan miliaran dolar uang disisihkan untuk memperbaiki masalah ini.

VW mengatakan, penyimpangan terbaru ini bisa menelan biaya tambahan 2 miliar euro (atau setara Rp 30 triliun).

Pelanggaran perlindungan konsumen diselidiki

Penyimpangan itu terungkap sehari setelah Agensi Perlindungan Lingkungan AS mengatakan bahwa beberapa merek mewah VW, termasuk Porsche, juga dilengkapi dengan perangkat yang menipu tes polusi.

Klaim tersebut telah dibantah oleh VW, tetapi ketika skandal demi skandal menimpa VW, pelanggan terus bertanya-tanya tentang apa yang sedang terjadi.

Pengawas konsumen di Australia mengatakan, penyelidikan atas isu-isu awal telah berkembang secara signifikan, dan penyelidikan itu tengah mengumpulkan informasi untuk melihat apakah undang-undang konsumen telah dilanggar.

"Kami berkomunikasi dengan VW dan Audi dan kami mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menilai sejumlah hal," kata ketua Komisi Pengawas Kompetisi dan Konsumen Australia (ACCC), Rod Sims.

"ACCC mengharapkan untuk berada dalam posisi yang lebih baik dalam menentukan dampak masalah dan pendekatan demi menyelesaikan masalah akhir bulan ini," ujarnya.