ABC

Vivid Sydney Ajak Tunanetra Ikut Menikmati Pertunjukan Cahaya

Festival Cahaya (Vivid) Sydney mendorong penyandang tunanetra dan orang dengan gangguan penglihatan untuk menggunakan indera mereka yang lainnya untuk bisa menikmati festival cahaya ini.

Festival cahaya ini mengubah landmark di seluruh kota Sydney dengan menggunakan cahaya, warna dan suara-suara dan berhasil menarik ribuan pengunjung setiap tahun.
Tapi membuat tontonan yang dapat diakses oleh orang-orang dengan penglihatan terbatas atau sama sekali tidak bisa melihat merupakan tantangan tersendiri, terutama bila menyangkut apa yang bisa dibayangkan dari pertunjukan tersebut, pencahayaan dari layar yang ada di Gedung Opera.
Komentator Emma Bedford membantu penonton yang memiliki gangguan penglihatan sehingga mereka dapat merasakan tampilan dari permainan cahaya dan warna yang dipertunjukan.
Emma Bedford menjelaskan pameran tersebut, termasuk Audio Creatures.
“Di balik sungut berwarna merah jambu dan yang membengkok hingga mencapai ke bagian puncak, tapi posisinya agak menjorok ke depan, bagian layar dari bangunan ini berwarna hijau ke biru-biruan,” katanya.

Jaci Armstrong, yang didampingi oleh anjingnya, Nancy, adalah satu dari 50 orang yang menghadiri acara Festival Cahaya di bagian boardwalk barat dari Gedung Opera pada Senin (12/6/2017) malam.
“Daya jangkau penglihatan saya sangat pendek dan tidak bisa melihat sama sekali pada malam hari. Tapi kadang-kadang saya bisa melihat sedikit warna,” kata Armstrong.
“Tanpa adanya deskripsi audio dan detail yang diberikan, saya tidak akan bisa menceritakan apa yang terjadi pada bagian layar dari bangunan Opera House ini, dan saya tidak akan bisa menikmati pesta cahaya seperti yang bisa dilakukan orang lain.”

Vivid terbuka bagi penyandang tunanetra
Sebuah model gedung Opera House memberikan para pengunjung, termasuk Zara Perry yang berusia 11 tahun, sebuah gagasan mengenai bentuk dari gedung Opera House Sydney.

ABC News: Nicole Chettle

Mendapatkan ‘rasa’ dari Opera House

Bagi Zara Perry, 11 tahun, yang memiliki daya penglihatan sangat rendah, pesta cahaya ini adalah perubahan yang menyegarkan dari mencoba melihat cahaya melalui teropong dan harus bergantung pada keluarganya untuk memahami apa yang sedang terjadi.
“Saya tidak bisa benar-benar tahu apa itu” katanya.

“Dan dengan adanya deskripsi berbentuk suara atau audio, hal itu membantu saya mengetahui apa yang harus saya nantikan.”

Selama acara berlangsung yakni selama setengah jam, lantai mengkilap dan matte dari Opera House yang terdaftar sebagai bangunan Warisan Dunia diedarkan, bersama dengan model dari struktur ikonik tersebut.

Pengelola Aksesibilitas di Opera House, Jenny Spinak, mengatakan bahwa elemen taktil telah membuat perbedaan besar.

“Ketika kami mulai melakukan ini dan mengedarkan model dari Opera House, orang-orang untuk pertama kalinya mengatakan, ‘Sekarang saya tahu seperti apa Gedung Opera itu’.”

Jenny Spinak mengatakan bahwa hal itu memberi orang gambaran mengenai bentuk dari struktur bangunan Opera House yang sesungguhnya.

“Ini benar-benar tentang upaya agar semua orang dapat menikmati pertunjukan ini, merasakan menjadi bagian dari masyarakat dan mampu mengakses seni yang jika tidak ada festival seperti ini mereka tidak akan dapat melakukannya.”

Pertunjukan cahaya berlangsung sampai 17 Juni.

Festival Vivid Sydney bisa diakses oleh penyandang tunanetra
Sekitar 50 orang menghadiri event Festival Vivid pada Senin malam (12/6).

ABC News: Nicole Chettle

Diterbitkan pukul 10:00 WIB, 14//6/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.