Vitamin E Pertahankan Warna Merah pada Daging Kambing
Perubahan warna pada daging kambing, yang terjadi setelah beberapa waktu, membuat para konsumen tak berselera membelinya. Apakah itu bagian betis, paha, atau kebab, bahkan pemberian diskon pun tak akan mampu membuat daging kambing laku jika warnanya cokelat, bukan merah.
Michael James, seorang penjual daging, memperkirakan bahwa ia membuang sekitar 2% dari daging kambing dagangannya, karena perubahan warna.
“Dengan banyaknya buku dan acara masak, para pelanggan melihat daging kambing di TV atau di buku masak dan mereka ingin warna yang sama. Anda harus berusaha dan menerapkan apa yang mereka lihat di buku dan TV, dan itu adalah hal yang berat untuk daging kambing. Sangat susah mempertahankan warna daging kambing segar, kami sampai memesan 3 kali seminggu agar tetap segar untuk pelanggan,” urai Michael.
Michael, yang akan mengomandani tim penjual daging Australia di Inggris bulan depan, meyakini bahwa ia dapat menjual lebih banyak daging kambing jika warna merahnya bertahan lebih lama.
“Saya pikir ini- warna daging kambing dan sapi -adalah tren terbesar dari dua tahun belakangan. Pada akhirnya di Australia, kita harus mendapat peternak terbaik untuk daging kambing dan sapi. Jika kita mau berusaha sedikit lagi, untuk mendapat warna yang pas, produk daging kita akan sangat luar biasa,” katanya.
Honor Calnan, seorang peneliti dari Universitas Murdoch, yakin, dengan meningkatkan kualitas daging kambing di level peternakan, akan ada hasil yang lebih baik ketika sudah dibawa ke penjual daging.
Ia menuturkan, para produsen dan pengecer seharusnya menyediakan produk yang bagus, dan sedikit sentuhan warna bisa mengubah pemikiran pelanggan.
“Ada banyak faktor yang mempengaruhi warna daging kambing, warna cokelat terjadi karena daging terpapar oksigen. Tapi daging itu tetap berkualitas premium dan memiliki kualitas rasa yang sama, meski berwarna cokelat,” jelasnya.
Honor mengutarakan, teknik pengembangbiakan yang fokus pada ciri otot dan pemberian vitamin E sebelum penyembelihan dapat membuat perbedaan pada warna daging kambing.
“Anda bisa menambahkan Vitamin E ke butir makanan atau biji-bijian, atau menambahkannya pada minuman, dan vitamin itu kemudian bekerja sebagai antioksidan yang memperlambat proses kecokelatan pada warna daging. Di sini-lah kita perlu untuk segera membuat para peternak mengimplementasikannya. Tapi anda tak bisa mengetahui warna daging pada tempat penyembelihan, jadi memang cukup sulit untuk memberi penghargaan secara positif kepada para peternak, dan mendapat masukan, karena mereka tak tahu warna daging yang mereka produksi. Anda baru tahu setelah daging disajikan ke atas rak,” rinci Honor.
Dan di situ-lah Michael sangat optimis, para peternak akan mendapat hasil terbaik.
“Jika mereka mampu membuat warna merah pada daging kambing bertahan lebih lama, kami mungkin dapat menjual lebih banyak dan menolong para peternak. Tak ada yang lebih baik dari menolong para peternak Australia di kondisi seperti sekarang ini,” tuturnya.