Virus Ebola Ternyata Mampu Bertahan Hidup didalam Sperma Penyintas Pria
Sebuah riset terbaru terhadap penyintas kasus Ebola pria menunjukan virus mematikan tersebut masih dapat hidup didalam sperma mereka dan dan penyakit itu bisa ditularkan kepada pasangan seksual mereka berbulan-bulan setelah mereka sembuh total.
Laporan ini dipublikasikan di Journal Kesehatan Inggris ini mendapati dua pertiga dari pria yang diteliti masih memiliki virus Ebola didalam cairan spermanya setelah menjalani karantina selama enam bulan. Sementara seperempat dari mereka telah menjalani karantina selama 9 bulan.
Riset ini meneliti 93 orang penyintas Ebola berusia diatas 18 tahun dari Freetown yang memberikan sampel sperma mereka untuk diteliti.
Para pria itu mendaftarkan diri mereka dalam riset ini setelah 2 -10 bulan mulai terjangkit Ebola.
Seluruh pria tersebut menjalani tes mereka di 3 bulan pertama setelah jatuh sakit dan dinyatakan positif terjangkit Ebola.
"Mengapa sebagian pasien pria peserta penelitian ini bisa bersih dari fragmen virus Ebola dari spermanya lebih awal dibandingkan yang lain masih belum jelas," kata para peneliti tentang hasil mereka.
Riset ini juga menunjukan perlu dilakukan tes lebih lanjut oleh Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit AS untuk menentukan jika virus Ebola ini tetap hidup dan berpotensi menginfeksi".
Jeremy Farrar, Pakar Penyakit infeksi dan Direktur Lembaga Amal Kesehatan berbasis di Inggris – Wellcome Trust global health charity, mengatakan temuan ini menekankan masih banyak hal yang belum diketahui mengenai Ebola, penularan dan penyembuhannya".
"Riset ini juga mengingatkan kita kalau Epidemi Ebola masih jauh dari berakhir," katanya.
"Dengan lebih dari 17 ribu orang penyintas, sangat mungkin terjadi kasus baru Ebola akibat penularan yang tertunda dan juga komplikasi yang berlangsung belakangan".
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar semua pria penyintas Ebola harus dites setelah timbulnya gejala dan kemudian di tes setiap bulan
sampai mereka tahu kalau mereka tidak memiliki risiko menularkan virus.