Video: Menikmati Pameran Tahunan Lego di Canberra
Acara tahunan Canberra Brick Expo seolah memisahkan antara sekadar penggemar Lego dengan penggila Lego. 130 peserta pameran menampilkan kreasi mereka, yang telah dirakit dalam waktu berbulan-bulan.
Sebuah kincir raksasa, pemandangan luas kota, serta adegan dari Star Wars adalah sejumlah inovasi Lego yang dipamerkan akhir pekan lalu (12/08/2017). Kereta Lego yang bisa berjalan menjadi daya tarik pengunjung setiap harinya.
Eric Wanigasekara adalah peserta termuda tahun ini.
Usianya baru enam tahun, tapi ia membuat sebuah kota, sendirian dengan sedikit bantuan dari YouTube.
“Butuh waktu lima bulan untuk membangun,” katanya.
“Saya menyusun baloknya satu per satu. Saya menonton sebuah video dan saya ingat bagaimana membangunnya, saya juga menggunakan petunjuk untuk membantu.”
Yang membanggakan dari para Lego amatiran ini adalah mereka tidak menggunakan lem atau baja untuk menyatukannya, namun Lego hanya dicantolkan.
Hasilnya, sebuah prestasi yang tak bisa dipercaya, seperti kincir raksasa yang dibuat Russel Murphy dan bisa berputar secara perlahan dengan bantuan komponen elektronik.
“Ada 4.000 balok Lego yang digunakan, meskipun saya tidak akan menghitung semuanya,” kata Russel.
Penyelenggara acara David Boddy juga berkontribusi di pameran ini, dengan membangun beberapa jembatan besar di antara meja-meja, tempat kereta berjalan.
Ada juga para pencinta kereta, yang memperhatikan saat kereta Lego melewatinya.
Bentuk apa saja yang ditampilkan dalam pameran tahun ini? Tonton videonya disini.
Gitar dan kereta Lego paling menarik perhatian
Tidak mau kalah dengan kereta yang bergerak, Val Kim membuat gitar elektriknya sendiri dari Lego, setelah ia mendambakan sebuah gitar senilai $2.000, sekitar Rp 20 juta.
“Jika Anda seorang seniman Lego, Anda bisa membuat sendiri semuanya,” katanya.
Ia mengatakan ia mendapat beberapa bagian gitar dari eBay. Lalu bersama anak-anaknya ia merakit gitar.
Val yang bekerja sebagai konsultan manajemen mengatakan ia sekarang berpikir untuk mengubah karir, untuk menyusun gitar Lego sesuai pesanan.
“Saya mendapat banyak pertanyaan,” katanya.
Pameran tahunan Lego ini menarik banyak orang.
Tahun lalu, pengunjung tercatat hampir 13.000 orang
Tapi panitia mengatakan penjualan tiket tahun ini lebih lambat, mungkin karena ada acara Lego lain di Museum Nasional.
Semua hasil penjualan dari Brick Expo akan disumbangkan ke unit pelayanan kesehatan anak-anak di Canberra Hospital.
Sejak hari pertama acara tersebut telah mengumpulkan lebih dari $300.000, atau sekitar Rp 3 miliar.
Diterbitkan pada 15/08/2017. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.