ABC

Vaksin COVID-19 Buatan University of Queensland Mulai Diuji Coba Pada Manusia

Uji coba untuk potensi vaksin COVID-19 pada manusia telah dimulai di Queensland, setelah di bulan Mei uji coba pada manusia juga dilakukan di Melbourne.

KP UJI COBA

  • 120 sukarelawan Queensland akan disuntik dengan vaksin percobaan dua kali setiap empat minggu
  • Dr Paul Young berharap jika berhasil vaksin ini akan siap dalam waktu satu tahun
  • Pemerintah Queensland menggambarkan penelitian vaksin sebagai yang “terdepan di dunia”

Hari Senin (13/07), sebanyak 120 relawan di Brisbane menerima dosis pertama dari imunisasi yang berpotensi mennghindari dari penyakit COVID-19, akibat virus corona.

Potensi vaksin ini dikembangkan oleh University of Queensland (UQ).

Ini adalah salah satu dari sekian banyak uji coba klinis yang dilakukan di Australia, termasuk uji coba lainnya yang melibatkan peneliti dan relawan di Queensland.

Dalam uji coba potensi vaksin ini, setiap orang akan disuntik dua dosis setiap empat minggu, kemudian diperiksa keamanan dan respon imun dari para relawan.

Queensland researchers are one of three teams around the world working on a coronavirus vaccine.
Peneliti Queensland adalah satu dari tiga tim di seluruh dunia yang mengerjakan vaksin virus corona.

ABC News: Curtis Rodda

Relawan berusia dewasa yang sehat telah menerima dosis pertama vaksin mereka di klinik spesialis Brisbane, Nucleus Network, sebagai fase pertama dalam uji coba ini.

Helen Sullivan adalah salah satunya dan ia mengatakan mengajukan diri karena ingin membantu “mengembalikan dunia menjadi normal”.

“Untuk membuat orang bisa kembali bekerja, kembali melihat keluarga mereka, vaksin ini cukup penting,” kata Helen.

“Saya merasa cukup nyaman untuk melakukan ini, [saya] tidak gugup sama sekali … Saya merasa cukup yakin kita telah mengerjakan tugas kita dan kita berada di tangan yang aman.”

A woman lying on a hospital bed being injected by a nurse wearing a mask
Relawan Helen Sullivan menerima dosis pertama imunisasi yang berpotensi menjadi vaksin COVID-19.

Supplied: UQ

Relawan lain, Christian Fercher, mengatakan dia ingin membantu komunitas yang terkena dampak virus.

Dia mengatakan potensi vaksin ini, jika berhasil, juga akan membantunya untuk bisa mengunjungi kerabat yang tinggal di luar negeri sesegera mungkin.

“Saya tidak dapat mengunjungi keluarga saya di Austria … saya pikir penerbangan internasional tidak akan ada sampai kami memiliki vaksin, karenanya ini menjadi motivasi pribadi saya untuk terlibat dalam uji coba ini,” katanya.

Hasilnya akan diumumkan September

Para peneliti akan mengukur reaksi yang timbul dan relawan yang terlibat, selain juga dimonitor selama 12 bulan lamanya.

Hasil awal dari uji coba ini diperkirakan akan diumumkan pada akhir bulan September mendatang.

Premier negara bagian Queensland, Annastacia Palaszczuk mengatakan, hari Senin ini menjadi “hari yang penuh semangat” bagi Queensland.

A woman in a white lab coat and safety glasses uses a syringe to measure something
Seorang peneliti UQ bekerja mengembangkan vaksin untuk COVID-19 pada bulan Maret 2020.

Supplied: University of Queensland

“Uji coba ini, yang dilakukan oleh UQ dan para ilmuwannya, tidak ada duanya.”

Pemerintah Negara Bagian Queensland sebelumnya telah menginvestasikan AU$10 juta untuk penelitian ini agar bisa dikembangkan secara cepat.

Memajukan proses produksi jutaan dosis lebih

Three men standing amid a hospital ward with patients and nurses either side.
Peneliti UQ (dari kiri) Trent Munro, Paul Young dan Keith Chappell berharap vaksin ini akan siap dalam satu tahun.

Supplied: UQ

Profesor Paul Young, salah satu pemimpin penelitian di University of Queensland mengatakan sulit untuk menentukan kapan tepatnya vaksin tersebut bisa selesai, tapi mereka berencana menyelesaikannya dalam jangka waktu 12 bulan.

“Rencananya, kami akan menyelesaikannya pada pertengahan tahun depan.”

Dr Paul Young mengatakan uji coba ke manusia telah sesuai dengan periode pengujian pra-klinis yang telah dilakukan para peneliti sejak Februari.

“Uji coba sebelumnya telah menunjukkan bahwa vaksin ini di laboratorium telah efektif menetralisasi virus dan aman untuk disuntikkan ke manusia.”

Dr Paul juga mengatakan kemitraan dengan perusahaan manufaktur berarti akan membuat vaksin bisa tersedia lebih awal.

“Kalau segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana, mereka akan secepatnya memajukan produksi jutaan dosis dan menggeser program ini ke tahap lebih lanjut uji coba teknis, persetujuan regulator, dan langkah manufaktur dan distribusi dalam skala besar,” kata Dr Paul.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Inovasi Kate Jones menggambarkan penelitian untuk menemukan vaksin ini sebagai “yang terdepan di dunia”.

“Keberhasilan penelitian kami membuat orang mengarahkan mata mereka ke Queensland,” katanya.

“Vaksin kami yang dibuat di Queensland oleh warga Queensland dapat menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia.”

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia