Usulan Kepemilikan Senjata di Australia Ditentang
Seruan senator David Leyonhjelm dari Partai Liberal Demokrat yang menghendaki warga Australia diijinkan memiliki senjata ditentang oleh partai oposisi, Partai Buruh dan kalangan lainnya.
Menurut Leyonhjelm, bila ada semakin banyak warga Australia yang memiliki senjata, maka seseorang pasti bisa menghentikan tindakan penyanderaan seperti yang baru terjadi di Sydney.
Senator Leyonhjelm mengatakan warga Australia harus diijinkan untuk bisa membawa senjata seperti yang diijinkan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat.
"Apa yang terjadi di cafe tersebut besar kemungkinan tidak akan terjadi di Florida, Texas, Vermont ataupun di Alaska di Amerika, dan mungkin bahkan di Swiss juga." kata Senator Leyonhjelm kepada program AM ABC.
"Kemungkinannya adalah bahwa di daerah tersebut, ada satu dua orang yang memiliki senjata." katanya lagi.
Namun pandangan Senator Leyonhjelm ini ditolak mentah-mentah oleh pemimpin partai oposisi, Bill Shorten
"Saya tidak melihat bagaimana ketersediaan lebih banyak senjata bagi warga akan membuat kita lebih aman." kata Shorten kepada program AM.
"Tingkat kematian akibat kekerasan senjata lebih rendah di sini dibandingkan di Amerika Serikat, dan saya tidak melihat logika memberikan kesempatan kepada warga untuk punya senjata akan membuat kita lebih aman." katanya.
Shorten tidak menjawab apakah hukum di Australia perlu diperketat, namun mengaku bahwa harus ada kajian mengenai hal tersebut.
Mantan wakil perdana menteri Australia Tim Fischer juga memberikan pendapatnya mengenai hal ini dan mengatakan "tidak masuk akal" untuk mendukung kebijakan kepemilikan senjata seperti Amerika Serikat bagus diterapkan di Australia.
Fischer mendukung pengetatan kepemilikan senjata di Australia menyusul peristiwa yang disebut pembantaian Port Arthur yang terjadi tahun 1996 yang menewaskan 35 orang.
"Debat selalu merupakan hal yang bagus dalam demokrasi, namun kalau kita menerima argumen mentah dari Asosiasi Kepemiilikan Senjata (NRA), rasanya tidak tepat. " katanya.
Mantan perdana menteri Australia John Howard, yang memperketat peraturan kepemilikan senjata di tahun 1996 mengatakan pernyataan Senator Leyonhjelm salah ketika mengatakan bahwa Australia adalah "bangsa korban" karena warga tidak bisa melindungi mereka sendiri.
Howard dalam wawancara dengan The World Today mengatakan pandangan Senator tersebut "sangat keliru."
Howard mengatakan peraturan senjata yang diterapkan oleh Australia menyusul pembantaian Port Arthur sudah membuat Australia menjadi negara yang lebih aman.
"Di seluruh dunia, hukum yang kita berlakukan banyak dipuji dan dicontoh poleh banyak negara, yang kewalahan menangani tindak kekerasan bersenjata.:" kata Howard.