ABC

Upayakan Pengampunan, Warga Melbourne Lakukan Aksi Damai di Depan KJRI

Menjelang eksekusi mati duo Bali Nine, Sukumaran dan Chan, belasan warga Melbourne lakukan aksi damai di depan KJRI setempat. Ini adalah aksi damai-terkait eksekusi-pertama yang dilakukan warga Australia di depan Kedutaan/Konsulat Jenderal Indonesia di sana.

Setelah adanya aksi penyiraman cat warna darah di depan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney pada (2/3), kini giliran sekitar 12 warga Melbourne yang beraksi di depan KJRI. Berbeda dengan dua hari lalu, aksi yang dilakukan kali ini adalah aksi damai dan doa bersama

Hingga pukul 20.30 waktu Melbourne, massa yang membawa berbagai spanduk bertuliskan ‘Keep Hope Alive’ (Terus Tumbuhkan Harapan)’ dan ‘I Stand for Mercy’ (Saya berjuang untuk pengampunan) masih berada di depan KJRI yang terletak di 72 Queens Road, Melbourne ini.

Polisi Australia berjaga-jaga di sekitaran gedung KJRI Melbourne. (Foto: Dewi Savitri Wahab)

Menurut Konsul Jenderal (Konjen) Dewi Savitri Wahab, aksi ini sudah berlangsung sejak pukul 19.00 waktu setempat dan dilakukan oleh kelompok masyarakat sipil di Melbourne.

“Kami sudah mendengar adanya aksi ini sejak tadi pagi dari Kepolisian Federal Australia. Tadinya info yang kami dapatkan, aksi ini dimulai pukul 6 sore tapi ternyata baru ada pukul 7 sampai sekarang (20.30 waktu Melbourne) ini,” terangnya kepada Nurina Savitri melalui sambungan telepon.

Konjen Dewi mengungkapkan, selama aksi damai ini ada sekitar 8 orang Polisi Federal dan 6 Polisi Negara Bagian Victoria yang turut menjaga gedung KJRI, dan akan terus berjaga hingga aksi damai ini selesai.

“Ini hanya aksi damai, tak ada kekerasan verbal atau semacamnya, mereka seperti melakukan doa bersama, tak ada aksi anarkis. Tapi kami memang disarankan oleh Kepolisian Australia untuk tetap tinggal di dalam gedung,” tutur diplomat berkacamata ini.

Warga Melbourne membawa berbagai spanduk yang bertuliskan pesan damai. (Foto: Dewi Savitri Wahab)

Lebih lanjut ia mengutarakan, massa di depan KJRI ini hanya berusaha untuk menarik perhatian pejalan kaki yang lewat di depan gedung KJRI.

Ia pun menyampaikan bahwa adanya aksi damai ini telah dilaporkan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Ibu Menlu hanya menyampaikan bahwa kami harus berhati-hati dalam melayani warga Indonesia di sini, dan untuk terus menjaga hubungan baik dengan berbagai elemen masyarakat di sini,” jelasnya.

Berdasarkan keterangan Konjen Dewi Wahab, aksi ini adalah aksi damai pertama-terkait eksekusi-yang dilakukan warga Australia di depan KBRI/KJRI di sana.

"Sebelumnya, 2 minggu lalu ada aksi damai di Federation Square (Melbourne), itu di 'public place'. Tapi untuk yang di KJRI, ini baru pertama," sebutnya.

Hingga pukul 20.30 waktu melbourne massa masih bertahan di depan KJRI. (Foto: Dewi Savitri Wahab)