ABC

Upaya Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501 Masih Terus Dilakukan

Otoritas penerbangan Indonesia menyatakan upaya pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang dinyatakan hilang kontak dalam penerbangan mereka dari Surabaya menuju Singapura masih terus dilakukan.

 

Otoritas penerbangan Indonesia menyatakan sampai saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan apa yang terjadi dengan pesawat AirAsia QZ8501 yang sudah resmi dinyatakan hilang kontak. 

Dalam konferensi persnya PLT Dirjen Perhubungan dari Kementerian Perhubungan, Djoko Atmodjo membenarkan pesawat air bus A320-200 dengan rute penerbangan Surabaya – Singapura itu bertolak dari Bandara Djuanda Surabaya – Jawa Timur  pada pukul 05.36 WIB. 

Sejak tinggal landas pesawat sempat melakukan beberapa kali kontak dengan petugas Air Traffic Controler (ATC) Bandara Soekarno- Hatta  Jakarta pada pukul 06.12 dan terpantau terbang pada jalur penerbangan yang seharusnya yakni M635 pada ketinggian 32000 kaki.  

Pada  pukul 06.16 WIB, kru pesawat kembali mengontak petugas ATC Jakarta dan meminta izin untuk menghindari awan ke kiri  dan naik ke ketinggian 38000 dan posisi pesawat masih berada didalam layar radar.

Djoko Atmodjo mengatalkan pada pukul 06.17, petugas ATC melaporkan pesawat AIrAsia QZ8501 hilang kontak namun masih dapat terlihat di layar radar meski hanya tampak sinyalnya saja. Setelah terus berusaha mengontak pesawat otoritas bendara baru resmi mengumumkan secara resmi dan menyatakan pesawat AirAsia hilang kontak pada pukul 07.55 WIB.

Departemen Perhubungan Indonesia menyatakan saat ini upaya pencarian sudah mulai dilakukan, tim dari Basarnas dan pesawat dari Badan Kalibrasi Penerbangan dan kapal navigasi milik TNI-AL juga sudah dikerahkan menuju ke lokasi terakhir pesawat  QZ8501 hilang kontak yang diperkirakan di sekitar Tanjung Pandan dan Pontianak Kalimantan Barat. TIm SAR Singapura juga sudah mulai bergerak ke posisi pencarian.

Data manifes penerbangan  mencatat pesawat airbus 320-200 milik AirAsia yang hilang kontak membawa 155 penumpang yang terdiri dari 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan satu bayi serta 7 awak pesawat. 

Ruang Crisis Center di Bandara Djuanda, Surabaya kini sudah mulai dipenuhi keluarga dari penumpang AirAsia QZ8501 yang menanyakan nasib sanak saudara mereka dalam pesawat tersebut.