ABC

Untuk Bisa Kerja di Sektor Pertanian dan Jadi Warga Tetap Australia Kini Harus S1

Pemerintah Australia kini mengharuskan warga asing yang ingin menetap dan bekerja di sektor agrikultur untuk menempuh pendidikan diploma (setara S1) Ilmu Pertanian di Australia.

Kebijakan ini, dimaksudkan untuk membantu kelanjutan sekolah kejuaraan sekaligus mengantisipasi ketersediaan tenaga kerja di sektor agrikultur.

Marina Van Aken dan Liina Koppel belajar Ilmu Pertanian di Australia.

Seorang warga asing yaitu Marina Van Aken dari Belanda yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Riverina Institute's Primary Industries Centre di Kota Wagga Wagga, berencana untuk menyesalaikan diplomanya tahun depan.

Ia mengaku telah bekerja di sektor agrikutlur Australia sejak tahun 2009.

"Minat saya memang di agrikultur, namun agrikultur di Eropa dijalankan dengan berbasis kandang," kata Marina.

"Bukan sistem agrikultur seperti itu yang saya ingin geluti," tambahnya.

"Makanya, saya ingin tinggal lebih lama di Australia, dan datang ke sini dengan Visa Working Holiday, dan sekarang belejar di sekolah kejuruan," kata Marina lagi.

Hal serupa disampaikan Justin Moore, tukang batu asal Londonderry di Irlandia Utara, yang kini bekerja di pertanian Australia.

Ia kini harus menyelesaikan diplomasi Ilmu Pertanian jika ingin tinggal lebih lama di Australia.

Keseriusan kedua warga asing tersebut menunjukkan komitmen mereka untuk bekerja di sektor pertanian Australia. Pasalnya, biaya sekolah kejuruan kini berkisar 11.500 dolar (Rp 110 juta lebih).

"Agar bisa disponsori oleh tempat kerja saya dan mendapatkan status warga tetap Australia, sebelumnya disebutkan bahwa kualifikasi Sertifikat IV sudah cukup," jelas Moore.

"Kini mereka mengubah aturannya, bahwa kami harus meraih diploma," tambahnya. "Jika nantinya saya menjadi warga negara Australia, mungkin saya akan mengelola atau membeli lahan pertanian."