ABC

“Untuk Australia, Saya Jalan Kaki dari Melbourne ke Canberra”

Tri Nguyen, seorang mantan pengungsi yang pernah terlibat perang Vietnam, melakukan jalan kaki dari Melbourne ke Canberra memakan waktu selama 35 hari dan jarak lebih dari 600 kilometer. Bukan itu saja, ia melakukan hal itu sambil menarik sebuah minatur perahu, sebagai simbol perahu yang digunakannya ketika meninggalkan Vietnam di tahun 1982.

Pendeta Tri Nguyen dari Gereja Baptist Brunswick di Melbourne mengatakan ini adalah caranya untuk mengucapkan terima kasih kepada Australia.

"Saya merasa terhormat, bisa melakukan perjalanan seperti ini guna mengucapkan terima kasih kepada Australia dan Parlemen Australia, karena hadiah status pengungsi yang saya dan banyak orang terima," katanya kepada Anh Vu dari ABC.

Selama perjalanannya, Tri Nguyen membagi kisah hidupnya setiap malam dengan orang-orang yang ditemuinya di kota, gereja, dan pusat kemasyarakatan lainnya.

"Ini adalah pengalaman yang tidak terlupakan," jelasnya.

 

Dalam perjalanan di kota Nangus, NSW (Photo: Supplied)
Tri Nguyen dan timnya melakukan perjalanan dalam keadaan apapun, kadang hujan lebat, kadang panas menyengat dan sangat terkesan dengan sambutan hangat yang mereka terima di sepanjang perjalanan.
"Orang-orang ini sebenarnya mempersilahkan orang asing masuk ke rumah mereka, memberikan kami tempat tidur dan tempat mandi. Mereka membuat acara sehingga saya bisa berbagi cerita. Ini merupakan hal yang paling berkesan selama perjalanan," tutur Tri Nguyen.
 

Disambut dengan hangat oleh warga di Henty, Victoria (Photo: Supplied)
Bagi Tri Nguyen, warga Australia adalah warga yang banyak memberikan bantuan kepada orang lain tidak berubah dari apa yang dialaminya ketika dia datang pertama kalinya di tahun 1982.
"Beberapa warga keturunan Vietnam menemui kami. Mereka mengucapkan terima kasih khusus kepada saya karena saya mewakili mereka guna mengucapkan terima kasih kepada Australia," ujarnya.
Tri Nguyen meninggalkan Vietnam bersama ayah dan adik perempuannya, setelah sebelumnya tiga kali gagal, sementara ibunya tetap menetap di Vietnam bersama kedua adiknya. Perjalanan mereka sangat berat dan masih meninggalkan trauma besarnya baginya dimana perahu mereka pernah ditahan oleh para pembajak.
Beberapa tahun setelah Tri menetap di Australia, keluarganya akhirnya menyusul.
 

Beberapa warga menyambut kedatangan Tri Nguyen ketika dia sampai di Canberra (Photo: Stephen Dau)
Ide untuk melakukan jalan kaki ini muncul di benak Tri setelah dia menghadiri sebuah forum mengenai hal-hal yang diterima oleh pencari suaka sekarang ini di Australia. Tri Nguyen menrasa bahwa tidak semua pengungsi mendapat sambutan hangat seperti yang dulu dirasakannya.
"Apa yang bisa saya lakukan," demikian pertanyaan yang muncul di benak Tri Nguyen dalam perjalanan pulang dari forum tersebut.

"Mungkin saya bisa memasang roda di perahu kayu saya dan menariknya ke Canberra, untuk diberikan kepada Parlemen sebagai hadiah Natal, guna mengucapkan terima kasih atas sambutan yang sudah kami terima sebelumnya. Malam itu, saya tidak bisa tidur karena begitu semangat dengan rencana perjalanan tersebut," katanya.
 

Tri Nguyen bersama replika perahu kayunya. (Photo: Stephen Dau)
Perahu ini sekarang disimpan di sebuah gereja di Canberra, sambil menunggu kesempatan baik bagi bagi Tri Nguyen untuk menyerahkannya kepada Parlemen.

Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia gratis – Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus