ABC

Uniknya Sekolah Jarak Jauh di Australia

Bila anda bersekolah dengan sistem jarak jauh di Australia, bisa-bisa anda hanya bertemu teman sekelas dan guru anda beberapa bulan sekali saja. Ini karena kebanyakan proses belajar dilakukan dengan bantuan piranti seperti tablet, internet, dan dengan bantuan orang tua sebagai guru privat.

Baru-baru ini, acara belajar temu muka (catch up) diadakan di kota Rockhampton, Queensland bagian tengah, untuk para siswa yang selama ini belajar jarak jauh.

Acara belajar temu muka yang diadakan selama satu minggu ini diikuti lebih dari 80 siswa, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga SMA.

Selama ini, para siswa tersebut belajar melalui metode telekonferensi atau video dari rumah masing-masing.

Salah satu siswa yang datang adalah Kurt Vella. Ia tinggal di sebuah peternakan sapi yang terletak di Marlbourough, sebelah utara Rockhampton. Vella bercerita Ia senang bertemu teman-teman sekelasnya.

"Ada teman yang saya jarang temui. Biasanya, kita ingin bertemu teman saat kita bosan di rumah. Saat menulis dan belajar bersama kakak adik," katanya.

Teresa Anderson, dari Sekolah Jarak Jauh Capricorn, mengatakan bahwa pertemuan ini membantu keluarga yang ditimpa musibah kemarau.

Para siswa yang belajar dengan menggunakan sistem jarak jauh biasanya tahan banting dan biasa kerja keras, jelas Anderson.

"Ada siswa yang sambil membantu ayahnya menggiring ternak belajar di iPad, atau sedang berada di tempat cukur domba," ceritanya.

Selain para siswa yang mendapat kesempatan bertemu langsung guru dan teman sekelasnya, acara temu muka seminggu ini juga dimanfaatkan oleh para orang tua untuk mengasah kemampuan mengajar mereka.

Orang tua yang tinggal di daerah terpencil seringkali kerepotan, karena selain mengurus pertanian dan peternakan, mereka juga harus mengajar anak-anak mereka sebagai bagian dari metode belajar jarak jauh.

Tidaklah mudah menjadi guru bagi anak-anak sendiri di rumah, aku salah satu orang tua, Trudy Mace. "Penting bagi kami selaku pengajar di rumah untuk bergaul dengan orang tua lain dan saling mendukung."

Dalam temu muka yang juga disebut 'mini school' ini, anak-anak yang hadir juga diberi kesempatan menghadiri 'disko', di mana mereka menari diiringi musik pop dan melahap pizza.