ABC

Uni Melbourne dan Beijing Kerjasama Tangani Penyakit Mental

Skizofrenia, depresi dan bipolar termasuk diantara isu-isu kesehatan mental yang akan ditangani oleh sebuah pusat riset dan pelatihan baru yang berbasis di Universitas Beijing dan didukung oleh Universitas Melbourne.

Gangguan mental mencakup 13 persen dari penyakit-penyakit dunia, dan statistiknya di China khususnya sangat parah dimana hampir 200 juta orang menderita penyakit mental, tapi lebih dari 90 persen tidak pernah mendapat perawatan.
 
Namun menurut Profesor Ian Everall, Ketua Departemen Ilmu Jiwa di Universitas Melbourne, keadaannya mulai membaik dalam 10 tahun terakhir sejak kemitraan antara kedua universitas dimulai.
 
Pusat Riset dan Pelatihan Kejiwaan Universitas Melbourne-Universitas Beijing  yang diluncurkan belum lama ini, akan melibatkan pakar-pakar tingkat dunia dari kedua institusi untuk meneliti semua aspek kesehatan mental dari skizofrenia  sampai depresi.
 
Menurut Prof Everall, besarnya angka penderita penyakit mental ini di China disebabkan karena di masa lalu utamanya ketika terjadi revolusi kebudayaan antara tahun 1960-an sampai tahun 1970-an, penderita penyakit mental ini tidak mendapatkan penanganan serius.
 
"Sekarang bekerja sama dengan Universitas Beijing kami akan membuat fasilitas penanganan kesehatan mental sebagai bagian dari pelayanan kesehatan utama." kata Prof Everall.
 
Dalam wawancara dengan Radio Australia, Prof Everall mengatakan bahwa sama seperti juga di banyak negara lain, stigma soal penyakit mental masih sangat kental di masyarakat sehingga banyak penderita ataupun keluarga mereka tidak mau mengakui ataupun mencari pengobatan bagi keluarga mereka yang menderita penyakit mental.
 
"Oleh karenanya, sekarang kita juga melakukan penyuluhan bagi keluarga dimana anggota keluarga yang memiliki penyakit mental diikat di dalam rumah atau disembunyikan, dan sebenarnya mereka kesulitan dalam menangani mereka. Sekarang kita mendorong mereka untuk dibawa ke rumah sakit agar ditangani." kata Prof Everall.