ABC

Ulah Calo, Tiket Konser Rolling Stones Capai Rp 32 Juta

Tiket kelas premium untuk konser band rock Rolling Stones di Adelaide, Australia, saat ini dijual sekitar 3000 dollar (Rp 32 juta), atau enam kali lipat harga aslinya, oleh para calo lewat internet.

Australia Selatan, negara bagian tempat kota Adelaide terletak, tidak memiliki hukum yang melarang kegiatan calo. Namun tetap saja 3000 dollar terasa amat mahal, apalagi bila dibandingkan dengan tiket seharga 18 dollar yang ditawarkan oleh kelompok musik ini saat mengadakan konser rahasia di Paris bulan Oktober tahun 2012.

Jaksa Agung Australia Selatan, John Rau, mengatakan ada kemungkinan harga penjualan tiket untuk acara-acara besar bisa dibatasi setinggi 10 persen di atas harga awalnya, dengan menerapkan peraturan mengenai acara besar. Namun, hingga kini, peraturan seperti itu masih dalam tahap pengajuan.

Diharapkan, peraturan tersebut bisa melindungi pihak promotor dan penjual merchandise yang terkait dengan acara, dan menghindari pihak-pihak tak resmi yang ingin memanfaatkan acara tersebut.

Senator Independen Nick Xenophon yang berasal dari Adelaide menyatakan akan membawa masalah percaloan tiket ke senat Australia.

Konser Rolling Stones itu akan diselenggarakan tanggal 22 Maret 2014. Ini adalah kali pertama dalam jangka waktu hampir 20 tahun sejak mereka terakhir beraksi di kota yang dijuluki ‘kota gereja’ (City of Churches) tersebut.

Konser di kota tersebut sudah menyedot dana sekitar 450.000 dollar untuk membuka kembali stadion Adelaide Oval, tempat konser akan digelar.

Tindakan membelanjakan uang sebanyak itu dibenarkan oleh Menteri Utama Australia Selatan, Jay Weatherill. “Sebenarnya, dalam estimasi rendah, kita mendapat keuntungan 10 dollar untuk setiap 1 dollar yang disalurkan,” aku Weatherill.

Jurubicara bidang Keuangan oposisi Australia Selatan, Iain Evans, berpendapat uang tersebut lebih baik dihabiskan untuk musisi lokal. Menurutnya, biaya yang dihabiskan sebenarnya lebih dari itu.

“Kita dengar dari sumber di pemerintahan bahwa jumlahnya mendekati satu juta dollar. Jadi, dengan biaya hidup setinggi sekarang, pajak setinggi sekarang, banyak penduduk Australia Selatan yang akan mempertanyakan tindakan peminjaman uang oleh pemerintah demi seniman dari luar negeri, sementara ada banyak seniman Australia Selatan,” komentar Evans.