ABC

Tusuk Mata Buaya Bukan Cara Terbaik untuk Selamat dari Serangannya

Seorang pakar buaya asal Wilayah Utara Australia memperingatkan, menusuk seekor buaya tepat di matanya bukanlah cara yang meyakinkan untuk melarikan diri dari serangan reptil raksasa itu. Sang pakar mengatakan hal ini terkait kisah dramatis seorang pemburu angsa yang berhasil selamat setelah diserang buaya.

Kepala Ilmuwan di Taman Crocodylus di Darwin, Charlie Manolis, menyebut bahwa Stephen Moreen, pemuda 20 tahun yang berhasil selamat dari serangan buaya pada 19 September dengan menusuk mata sang buaya berukuran 2 meter tersebut, sangatlah beruntung.

“Pertama-tama, buayanya berukuran relatif kecil, sehingga setidaknya ia mampu menangkalnya dan menusuknya di mata. Jika itu buaya besar, berukuran 4 meter misalnya, ada peluang bahwa ia tak akan selamat dan bisa menceritakan aksinya itu,” jelas Charlie.

Stephen Moreen menderita luka tusukan dan goresan ketika ia diserang oleh seekor buaya berukuran dua meter di dekat Peppimenarti.

Cerita Stephen tentang pergulatannya dengan seekor buaya berukuran 2 meter ketika ia diserang dalam gelap di perairan rawa setinggi pinggang, telah menjadi tajuk utama internasional.

Penduduk pulau Tiwi ini berjuang melawan sang reptil sebelum akhirnya memulihkan diri dengan bir untuk mengebalkan rasa sakit yang ia alami.

Charlie khawatir bahwa kisah Stephen bisa mengesankan kesadaran keamanan yang salah, meski menusuk mata bisa menjadi cara efektif ketika diserang binatang.

“Jika anda berada dalam situasi di mana anda ditarik oleh sesuatu – seekeor anjing atau buaya – dan ada kesempatan untuk kabur darinya, menusuk mereka di mata mungkin hal terpantas yang bisa dilakukan ketimbang teriak. Saya yakin Stephen akan pulih kembali. Tapi tentu saja dengan pengalaman bergulat di habitat biaya seperti itu, ia sungguh sangat beruntung. Sebagian besar gigitan buaya akan menyebabkan infeksi sebagian karena bakteri yang mereka punya di gigi akan menempel di luka,” jelasnya.

‘Saya sodok matanya. Ia lepaskan saya. Dan saya-pun pergi’

Tim ABC berhasil berbicara dengan Stephen di Rumah Sakit Royal Darwin, tempat di mana ia menerima cangkok kulit untuk empat luka tusukan serta jahitan untuk lekukan mendalam di punggungnya.

Ia berujar, ia tak lagi kaget setelah selamat dari serangan buaya pertama yang menimpanya.

“Saya pergi ke rumah sakit, untuk diperiksa. Para dokter memberitahu saya bahwa saya mendapat cangkok kulit dan beberapa jahitan di punggung. Saya tak lagi merasa sakit,” tuturnya.

Ia mengatakan, ketika sang buaya menerkam lengannya di dalam perairan setinggi pinggang itu, repti itu sempat melakukan 'putaran maut' yang biasa ia lakukan untuk melumpuhkan mangsanya.

“Saya kembali di posisi awal dan saya berdiri lagi. Saya tusuk matanya. Ia melepas saya dan sayapun akhirnya pergi,” ceritanya.