Turunnya Jumlah Pencari Suaka di Jakarta Berdampak ke Australia
Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison menyatakan, jumlah pencari suaka yang tiba di Australia dengan perahu mengalami penurunan hingga 80 persen sejak digelarnya Operasi Kedaulatan Perbatasan. Diperkirakan, hal ini juga dipicu oleh penurunan jumlah pencari suaka yang mendaftar ke kantor UNHCR di Jakarta dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut Menteri Morrison, terjadi penurunan drastis jumlah pencari suaka yang tiba di Indonesia sejak bulan September lalu. Pada bulan itu tercatat 1.608 orang mendaftarkan diri ke kantor UNHCR di Jakarta. Namun pada bulan Desember tercatat hanya 296 orang.
Sejak awal tahun 2014 ini, belum ada satu pun perahu pencari suaka yang tiba di wilayah Australia.
"Kebijakan yang tepat yang dijalankan oleh orang yang tepat mulai menunjukkan hasil," katanya dalam jumpa pers didampingi Komandan Operasi Kedaulatan Perbatasan Jenderal Angus Campbell, Rabu (15/1/2014).
Ia kembali membela kebijakannya untuk tidak mengomentari teknis operasi, termasuk bagaimana cara penangangan perahu-perahu yang datang ke Australia.
Sebelumnya diberitakan, pihak Australia telah mengusir balik setidaknya dua buah perahu pencari suaka bulan lalu, kembali ke perairan Indonesia.
Namun demikian, Jenderal Campbell mengatakan, pihaknya akan memberikan update jika ada kejadian serius, termasuk hilangnya nyawa manusia.
Ia juga membenarkan pemerintah telah membeli sekoci ukuran besar yang akan digunakan dalam operasi tersebut.
Bulan lalu diberitakan rencana pemerintah Australia membeli sekoci-sekoci bermesin besar yang akan digunakan untuk mengembalikan para pencari suaka yang perahu tertangkap oleh patroli AL Australia. Para pencari suaka ini akan diangkut dengan sekoci tersebut kembali ke perairan Indonesia.