ABC

Turnbull: Memindahkan Kedutaan Ke Jerusalem Akan Picu Reaksi Sangat Negatif Dari Indonesia

Mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull telah memperingatkan Pemerintah Federal Australia kalau memindahkan kedutaan besar Australia di Israel akan disambut dengan “reaksi yang sangat negatif” di Indonesia. Hal ini diungkapkannya usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo dalam acara Konferensi Kelautan di Nusa Dua, Bali.

Pengganti Turnbull, Scott Morrison, melontarkan gagasan memindahkan kedutaan Australia di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem dua minggu yang lalu, menjelang pemilihan umum sela di Wentworth.

Berbicara di sela-sela konferensi Our Ocean Conference di Bali, Malcolm Turnbull dengan tegas menunjukkan kalau dirinya menentang langkah itu dan mengatakan Presiden Joko Widodo telah secara langsung mengungkapkan keprihatinan beliau kepadanya.

“Tidak diragukan lagi bahwa jika langkah itu terjadi, itu akan memicu reaksi yang sangat negatif di Indonesia,” kata Turnbull.

“Indonesia bagaimanapun juga adalah negara mayoritas Muslim terbesar di dunia jadi kita harus sangat jernih tentang hal itu.

"Kami harus mempertimbangkan kepentingan nasional Australia, dan kepentingan kami di wilayah ini, ketika kami mempertimbangkan keputusan seperti ini."

Mengomentari secara terbuka tentang masalah ini untuk pertama kalinya, Malcolm Turnbull mengakui kalau pemerintah Australia telah memutuskan untuk memindahkan kedutaan Australia di Israel setelah “sangat berhati-hati dan mempertimbangkan saran dari berbagai pihak”.

Kunjungannya ke Indonesia datang pada saat yang penting, dimana kedua negara itu secara resmi menandatangani kesepakatan perdagangan bebas sebelum akhir tahun ini.

Malcolm Turnbull mengklaim berkat persahabatannya yang akrab dengan Presiden Joko Widodo lah yang meletakkan dasar kesepakatan itu, dan mengatakan dia tidak punya alasan untuk percaya kesepakatan itu tidak akan direalisasikan.

“Saya yakin kesepakatan itu akan ditandatangani dalam beberapa minggu, saya tidak punya alasan untuk percaya itu tidak akan ditandatangani,” katanya.

“Tentu saja itu harus diratifikasi melalui sistem parlementer Indonesia sesuai prosedur yang berlaku.”

Scott Morrison melakukan perjalanan ke Jakarta pada bulan Agustus, kurang dari seminggu setelah mengambil alih pimpinan tertinggi di pemerintahan federal Australia, untuk mengumumkan kedua negara telah menyelesaikan negosiasi atas kesepakatan perdagangan bebas bilateral yang proses penyusunannya telah berlangsung selama delapan tahun.

Ada kekhawatiran pernyataan Scott Morrison tentang Israel dapat menggagalkan kesepakatan ini, mengingat dukungan kuat Indonesia untuk negara Palestina.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.