ABC

Turis Australia Terinfeksi Cacing Tambang Ketika Berlibur di Vietnam

Seorang wanita Australia yang kemasukan cacing pita lewat kakinya setelah menjalani liburan di Vietnam mengatakan bahwa dia mengalami pengalaman ‘menakutkan’ karena bisa merasakan cacing itu bergerak dalam tubuhnya.

Wanita berusia 42 tahun yang tinggal di Sunshine Coast di Queensland tersebut tidak mau disebut namanya, dan dalam 10 tahun terakhir sering berlibur di Asia.

Selama liburan itu sebelumnya, dia seringkali berjalan tanpa alas kaki di pantai tanpa masalah.

Namun baru-baru ini dia berlibur tiga hari di Pantai Anh Bang di Vietnam.

“Saya sebenarnya tidak banyak bersentuhan dengan pasir kecuali ketika berjalan masuk dan keluar dari air.” katanya.

“Anak-anak malah berkubur di dalam pasir, dan menghabiskan waktu bermain di pasir dan tidak mengalami masalah.”

“Ini menunjukkan kadang kita mengalami kesialan seperti ini.”

Yang terjadi tampaknya adalah perempuan tersebut menginjak pasir yang ada larva cacing pita yang berada di kotoran hewan yang ada di pantai tersebut.

Dia tidak mengetahui ketika hal tersebut terjadi dimana cacing itu kemudian masuk ke dalam tubuhnya lewat kaki.

Dia baru merasakan adanya keanehan seminggu kemudian.

“Saya terbangun, dan merasa ‘apa yang aneh dengan kaki saya.?”

“Sakitnya luar biasa, kaki saya bengkak, dan gatalnya luar biasa, belum pernah sebelumnya merasa gatal seperti itu, dan pembuluh darah saya kelihatan jelas.”

"Saya memiliki luka luka kecil di jari kaki saya, dan kemungkinan besar cacing pita itu masuk dari sana."

“Saya belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.”

A lot of little red lines on a foot.
Pergerakan cacing tambang di bawah kulit yang memperlihatkan garis-garis merah.

Supplied

Perempuan tersebut kemudian mendatangi apoteker yang menyarankannya menggunakan krim stereoid untuk mengurangi gatal, dan juga menyarankan untuk bertemu dokter.

Dia kemudian mendapat obat resep dokter yang harus dikirim dari negara bagian lain.

Dia mengatakan karena cacing itu masuk lewat kulit dan tidak masuk ke dalam sistem pencernaan, namun obat cacing yang bisa dibeli bebas yang biasanya mereka gunakan selama liburan tidaklah mempan.

Beberapa jam setelah dia minum obat tersebut, perempuan tersebut mengalami kesakitan yang luar biasa.

“Saya mengalami malam paling tidak mengenakkan sepanjang hidup saya.” katanya.

“Ini disebut masa kematian dan karena cacing itu dalam proses kematian dan sedang berusaha keluar dari tubuh, maka apa yang pernah saya rasakan sebelumnya kembali lagi, cuma 10 kali lebih hebat.”

Menurutnya keesokan harinya, di kakinya ada tanda garis-garis merah seperti berbentuk perjalanan cacing tersebut.

Mark Pearson, peneliti senior dari Institut Penyakit Tropis di James Cook University mengatakan gari merah itu diketahui sebagai letusan cacing.

“Ini berkaitan dengan fase infeksi dimana larva cacing ini bergerak ke dalam kulit.” kata Dr Pearson.

“Ini menjelaskan mengapa dia bisa merasakan bahwa cacing itu bergerak di dalam tubuhnya, karena itulah yang memang terjadi.”

“Kita bisa terinfeksi oleh satu larva cacing pita.”

Tips selama berlibur

Dr Pearson mengatakan tampaknya ada peningkatan kasus cacing tambang di Australia selama 10 tahun terakhir.

“Ini disebabkan karena semakin banyaknya orang yang melakukan perjalanan ke Asia, dan juga negara-negara berkembang lain, mereka yang semakin berani berpetualang sebagai turis.”

Dia mengatakan cacing tambang ini ada di negara berkembang dimana standar kebersihan dan kesehatan masih rendah.

"Telur cacing itu bisa muncul di kotoran manusia atau binatang, dan di negeri yang kebersihannya tidak sebagus Australia, telur-telur ini akan ada di alam, dan manusia bisa terkena bila menginjak mereka."

Dr Pearson mengatakn cacing tambang ini biasanya masuk ke dalam sistem pencernaan, dan di sana akan mengisap darah, sehingga mereka yang mengalami infeksi cacing tambang akan mengalami penyakit kurang darah (anaemia).

Perempuan asal Sunshine Coast mengatakan bahwa meski dia mengalami kesakitan yang luar biasa karena kemasukan cacing tambang tersebut, namun dia tetap akan melanjutkan liburan di Asia di masa depan.

Hanya saja dia akan lebih berhati-hati terutama di pantai dimana banyak anjing berkeliaran.

“Masalahnya dalam liburan di Vietnam kali ini adalah lebih banyak anjing berkeliaran dibandingkan yang sebelumnya pernah saya lihat.” katanya.

“Sandal jepit atau mungkin memakai sepatu mungkin akan membantu.”

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini