ABC

Tumbuhkan Kembali Tulang dengan Ekstrak Rumput Laut

Peneliti  Australia berhasil menggunakan rumput laut untuk menumbuhkan kembali tulang dan jaringan tubuh manusia dalam percobaan medis yang bisa mengarahkan pada pengobatan baru untuk sejumlah penyakit serius seperti kanker dan skizofrenia.

Tidak seperti tumbuhan lainnya, sel-sel rumput laut tidak memiliki jaringan pembuluh darah, meski demikian mereka menggunakan zat semacam gel untuk mengikat sel-sel tubuhnya agar tetap menyatu.

Gel unik dari sel rumput laut inilah yang kemudian dikembangkan di Institut Riset Intelegent Polymer Universitas Wollongong di New South Wales.

Direktur lembaga itu, Profesor Gordon Wallace, mengatakan timnya mencampurkan ekstrak rumput laut dengan sel induk manusia untuk digunakan bersama cetakan 3D yang rumit.

"Kami meneliti ekstrak dari rumput laut yang bisa membentuk komponen struktur dari bagian cetakan 3D yang kami gunakan untuk mempelajari regenerasi saraf, otot, tulang dan tulang rawan,"katanya.

"Jangkauan dan keragaman dari kimia yang tersedia dan dapat diekstraksi dari rumput laut memberikan kita sumber biomaterial yang tidak terbatas yang pada dasarnya bisa kita terapkan pada aplikasi seperti cetakan 3D.

"Saat ini kami masih pada tahap awal pencarian riset ini,”

Profesor Wallace dan timnya meyakini kalau gel unik rumput laut memiliki potensi tak terbatas untuk mengobati penyakit seperti arthritis, skizofrenia dan kanker.

Sejauh ini Profesor Wallace dan timnya telah berhasil menumbuhkan kembali tulang rawan penutup lutut dengan menyuntikan sel induk manusia dalam pasta gel.

Profesor Wallace mengatakan ekstrak dari rumput laut membantu peneliti membentuk sel induk menjadi struktur.

"Sel induk yang kita cetak menggunakan teknologi 3D, membutuhkan komponen untuk membungkus sel-sel dan untuk menyediakan penyatuan  mekanis,dan ekstrak rumput laut membantu kami melakukan itu,” tegas Wallace.

Australia punya ribuan varietas rumput laut

Pasar global rumput laut baik untuk makanan, obat-obatan dan pertanian saat ini bernilai sekitar  $6 miliar per tahun dan Australia memiliki ribuan varietas rumput laut khas Australia yang sampai saat ini belum banyak dipelajari.

Ahli kelautan, Dr Pia Winberg, mantan Direktur Institut Kelautan dan Air Tawar Shoalhaven di Universitas Wollongong, sekarang mendirikan salah satu pertanian rumput  laut komersial pertama di Australia.

"Sama seperti di darat dimana Australia memiliki pohon karet, kanguru dan banyak hal lainnya, di laut kita memiliki rumput laut yang cukup unik,” katanya.

Perusahaannya, Venus Shell Systems, mulai membudidayakan rumput laut di fasilitas uji coba bersama pabrik etanol Manildra di Bomaderry di New South Wales.

Industri budidaya rumput laut terus berkembang di Australia, perusahaan Bioteknologi di Hobart, Marionova mengatakan pembangunan  pertanian rumput laut Australia yang dijaga ketat kualitasnya sangat menguntungkan.

Perusahaan  ini sekarang mulai mengimpor sebagian besar rumput laut dari Argentina,Kanada dan Perancis untuk diproduksi ekstraknya untuk bahan baku industri obat dan nutraseikal.

Dr Winberg mengatakan Australia bisa menjadi pemain utama di pasar rumput laut dunia yang memproduksi obat-obatan , makanan, produk pertanian dan sistem pertanian baru.

"Kita bisa memperkenalkan beberapa rumput laut Australia yang unik dan molekul yang unik dari rumput laut kepada dunia yang benar-benar belum pernah dilihat sebelumnya, " kata Dr Winberg.