ABC

Tukang Listrik Terkena Dampak UU Anti Geng Motor

Tukang listrik menjadi kelompok paling akhir yang terkena dampak dari undang-undang anti geng motor yang kontroversial di negara bagian Queensland, Australia.

Serikat Tukang Listrik setempat mengatakan, 200 anggotanya terancam kehilangan lisensi mereka dalam beberapa bulan mendatang karena berkaitan dengan sebuah geng di masa lalu.
 
UU anti geng motor di negara bagian itu sudah menghadapi gugatan hukum di pengadilan dari satu kelompok geng motor. Dan gugatan berikut kemungkinan datang dari para tukang listrik.
 
Menurut Peter Simpson, sekretaris Serikat Tukang Listrik Queensland, ratusan anggotanya terancam kehilangan lisensi, yang berarti mereka kehilangan izin untuk bekerja sebagai tukang listrik.
 
Ia mengakui, banyak tukang listrik memang bekas anggota geng motor. Namun ia mengatakan, mereka tidak pernah melakukan tindak kriminal dan sudah berusaha untuk keluar dari kehidupan geng.
 
Menurut Simpson, meskipun mereka sudah lama tidak menjadi anggota geng, sebelum UU itu dikeluarkan, mereka masih dianggap berkaitan. Bahkan kalau mereka sudah lama keluar, mereka tetap dianggap berkaitan dengan sebuah klub motor terlarang.
 
Menurut Simpson, orang-orang yang tidak pernah melakukan tindak kriminal tetap diidentifikasi dan didatangi polisi. "Jadi jelas polisi punya satu daftar dan daftar itu pasti akan disampaikan juga kepada badan-badan pemerintah lainnya, termasuk badan yang mengurusi lisensi," katanya.
 
Pejabat Jaksa Agung Queensland David Crisafulli membela UU anti geng motor. Ia mengatakan, bayangkan sebagai pemilik rumah, tentu merasa tidak aman kalau seorang dengan latar belakang yang berkaitan dengan geng motor masuk ke dalam rumah untuk membetulkan listrik.
 
Isu ini tampaknya akan berakhir di pengadilan. Serikat Tukang Listrik sedang menggalang dukungan dari serikat-serikat buruh lainnya dan organisasi-organisasi buruh.
 
Komisaris HAM Australia yang baru, Tim Wilson, mengatakan, UU anti geng motor menunjukkan konsekuensi terburuk ketika orang diperlakukan sebagai kelompok berdasarkan UU dan bukan sebagai individu.
 
Dikatakannya, perlu diingat bahwa memang ada kegiatan kriminal yang melibatkan geng-geng motor dan itulah mengapa pemerintah mengeluarkan UU. Tapi yang seharusnya dilakukan adalah menghukum perilaku kriminal.
 
Tukang tattoo, tukang kunci dan truk penderek mobil sudah merasakan dampak dari UU geng motor dan banyak pengendara motor katanya ditahan hanya karena berkaitan dengan anggota lain.
 
Menurut Simpson UU tersebut dampaknya lebih luas dari yang dibayangkan sebelumnya. Menurutnya, pemerintah sudah kelewatan.
 
"UU itu sekarang berdampak terhadap hak pekerja untuk mencari nafkah dengan halal," katanya. "Orang yang tidak pernah melakukan tindakan kriminal akan kehilangan pekerjaan dan akan terpaksa meminta tunjangan pemerintah dan mungkin terjerumus ke dunia kriminal."