ABC

Trump Minta Transisi Kekuasaan ke Biden Dimulai, Tapi Tetap Merasa Akan Menang

Proses transisi pemerintahan di Amerika Serikat dari Presiden Donald Trump ke penggantinya Joe Biden dimulai hari Senin (23/11) waktu setempat, meski Presiden Trump masih belum mengakui kekalahannya dalam pilpresAS.

Transisi kepemimpinan di AS

  • Donald Trump mengatakan akan membantu usaha transisi pemindahan kekuasaan
  • Pihak berwenang berharap transisi akan membantu AS mengatasi pandemi COVID-19
  • Joe Biden sudah mencalonkan beberapa pejabat penting termasuk Menteri Luar Negeri

Dalam unggahannya di Twitter, Presiden Trump mengatakan dia sudah memerintahkan timnya untuk bekerja sama dengan tim Biden dalam proses transisi walau mengatakan masih akan tetap memperjuangkan gugatan hukum.

Keputusan mengenai proses transisi ini diumumkan oleh lembaga bernama General Services Administration (GSA) lewat Pejabat Adminnya Emily Murphy.

GSA dalam sistem pemerintahan di Amerika Serikat adalah lembaga yang menangani masalah-masalah pembelian barang bagi pemerintah dan mendistribusikan penggunaannya.

Dengan keputusan dari GSA tersebut, tim Joe Biden akan bisa menggunakan fasilitas pemerintah untuk mempersiapkan diri bagi kekuasaan presiden baru yang akan mulai berlaku 20 Januari 2021.

Dalam pernyataannya di Twitter, Presiden Trump mengatakan dia setuju dengan keputusan GSA walau mengatakan dia masih berkeyakinan akan menang pemilu.

“Saya percaya kami akan berhasil.”

Keputusan GSA ini diambil setelah beberapa negara bagian mengesahkan kemenangan Biden dan gugatan hukum dari kubu Trump ditolak pengadilan.

Hari Senin, negara bagian Michigan menyatakan Biden menang di sana, sementara itu hari Sabtu hakim di tingkat federal di Pennsylvania menolak gugatan yang diajukan pihak Trump.

Keputusan GSA ini disambut baik oleh Yohanes Abraham, Direktur Eksekutif tim transisi Biden.

“Keputusan ini diperlukan untuk mulai menangani tantangan yang dihadapi negeri kita, termasuk menguasai pandemi, dan membuat ekonomi kita kembali ke jalur yang benar,” katanya.

Apa saja yang sekarang bisa dilakukan tim Biden?

Dengan keputusan GSA tersebut, tim transisi Biden akan mendapatkan dana awal sebanyak Rp80 miliar dari pemerintah federal guna membantu usaha transisi.

Juga akan ada dana Rp10 miliar untuk mereka yang sudah diangkat oleh Biden untuk mulai melakukan persiapan bagi tugas mereka.

Tim Biden juga akan mendapatkan akses ke sebuah kantor di ibukota Washington DC untuk mulai melakukan pekerjaan mereka.

Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris akan mendapatkan keterangan mengenai keamanan nasional seperti yang diterima Presiden Trump saat ini.

Pertemuan antara tim transisi Biden dengan para pejabat dalam Pemerintahan Trump juga akan dimulai.

Biden sudah mencalonkan Menteri Luar Negeri

President Barack Obama and vice-president Joe Biden watch on in the situation room
Antony Blinkin (baju biru) berada dalam satu ruangan dengan Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden di tahun 2011 guna mengikuti perkembangan pencarian terhadap Osama bin Laden ketika itu.

Pete Souza: The White House

Walau sebelumnya Presiden Trump tidak menyatakan kalah dalam pemilu, Biden sudah melakukan berbagai hal seperti pencalonan beberapa orang yang akan masuk dalam kabinetnya.

Berbeda dengan negara lain dimana Presiden bisa mengangkat sendiri pejabat dalam kabinetnya, di Amerika Serikat semua pejabat publik setingkat menteri ini masih harus disahkan oleh Senat.

Sekarang Biden sudah mencalonkan Antony Blinken untuk menjadi Menteri Luar Negeri, dan mantan Menlu John Kerry diangkat menjadi utusan khusus dalam soal perubahan iklim, Alejandro Mayorkas sebagai Menteri Dalam Negeri yang dalam istilah di Amerika Serikat disebut sebagai menteri keamanan dalam negeri.

Biden juga mengusulkan Linda Thomas-Greenfield sebagai duta besar AS untuk PBB, Jake Sullivan sebagai Penasehat Keamanan Nasional dan wakil Sullivan adalah Avril Haines.

Pilihan yang disampaikan oleh Biden tampaknya mencerminkan apa yang dijanjikannya selama pemilu bahwa kabinetnya akan mencerminkan warga Amerika yang terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda.

Linda Thomas-Greenfield yang akan menjadi Dubes di PBB adalah perempuan keturunan Afrika, sementara Alejandro Mayorkas berasal dari Kuba akan menjadi warga keturunan Latin pertama yang menjadi Menteri Dalam Negeri.

“Para pejabat akan segera bekerja untuk membangun kembali institusi kami, memperbarui kepemimpinan Amerika untuk membuat warga AS tetap aman di dalam dan di luar negeri dan mengatasi masalah-masalah yang ada sekarang mulai dari penyakit menular, terorisme, pengembangan senjata nuklir, ancaman siber dan perubahan cuaca.”

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya yang diambil di antaranya dari artikel ini