ABC

Trump Ancam Negara yang Menentangnya Soal Yerusalem

Bukan rahasia lagi, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tidak menyukai bantuan asing.

Ancaman Trump Jelang Pemungutan Suara PBB

  • Surat peringatan dilaporkan sudah dikirim kepada lebih dari 180 negara sehari sebelum pemungutan suara
  • Negara-negara diminta untuk mengakui persahabatan, kemitraan, dan dukungan yang diberikan Amerika Serikat
  • Trump: “Biarkan mereka menenetang kita. Kita akan berhemat banyak.”

Pada awal kampanyenya, ia mengatakan bahwa Amerika harus menghentikan bantuan asing ke “negara-negara yang membenci kita”.

Sekarang, ia mengeluarkan ancaman serupa kepada negara-negara yang akan meminta Majelis Umum PBB untuk menarik keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Jadi negara mana yang sebenarnya mendapat bantuan dari AS?

Mengapa penting bagi AS untuk berikan pinjaman?

Banyak.

Dari angka di tahun 2015 menunjukkanAS adalah negara donor tunggal yang berikan bantuan asing terbesar di dunia.

‘The Security Assistance Economic Aid’ menunjukkan di tahun 2017 ini, AS menghabiskan US$18,25 miliar untuk memberikan bantuan ekonomi kepada 92 nergara dan US$18,23 miliar untuk bantuan keamanan kepada 143 negara.

Penerima bantuan termasuk negara-negara, organisasi internasional, atau kelompok yang terbentuk dari negara-negara.

Di artikel ‘The Conversation’ awal tahun ini, Joannie Tremblay-Boire dari Georgia State University, mengatakan hanya negara-negara yang dianggap berpenghasilan rendah dan menengah, dihitung dari pendapatan nasional bruto mereka, yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman. Totalnya mencapai US$43 miliar di tahun 2015.

Menurutnya meski terdengar sangat besar, nilai ini hanyalah 1 persen dari total anggaran ekonomi AS.

Pemotongan anggaran bisa berdampak besar secara internasional.

“Sementara pembayar pajak hanya menyumbang beberapa dolar untuk batuan luar negeri secara resmi, dampaknya sangat besar. Mulai dari menyelamatkan jutaan orang dari kelaparan, mencegah bencana alam seperti kekeringan dan banjir, mengatasi penyakit yang mengancam jiwa seperti tuberkulosis dan malarial, serta banyak lagi, “tulisnya.

“Bantuan militer mencakup pembiayaan militer yang digunakan oleh sekutu AS untuk membeli senjata, dana untuk mengembangkan inisiatif kontraterorisme dan anti-narkotika, serta uang yang dihabiskan untuk usaha yang berkaitan dengan operasi militer di Irak, Afghanistan dan negara-negara lain.”

Siapa yang mendapatkan paling banyak?

Dalam hal kawasan, Timur Tengah dan Afrika Utara menerima bagian ternesar bantuan ekonomi.

Wilayah Sub-Sahara Afrika menerima US$1,2 miliar, sekitar dari 25,32 persen dari anggaran bantuan luar negeri.

Dalam hal masing-masing negara, berikut menerima bantuan ekonomi [tidak keamanan] paling banyak:

  • Afghanistan ($ 650.000.000)
  • Jordan ($ US635,800,000)
  • Kenya ($ US632,500,000)
  • Tanzania ($ 3434,500,000)
  • Uganda ($ US435,500,000)
  • Zambia ($ US428,525,000)
  • Nigeria ($ 413.300.000)

Bukankah Trump memotong bantuan luar negeri?

Ya, betul.

Pemotongan ini menjadi komponen kunci dari anggaran pertamanya dengan Departemen Luar Negeri dan anggaran Badan Pembangunan Internasional AS yang dipotong hampir 30 persen.

Dokumen yang dijuluki ‘America First, A Budget Blueprint to Make America Great Again’ menjelaskan akan mencakup “pemotongan bantuan luar negeri”.

“Inilah waktunya untuk memprioritaskan keamanan dan kesejahteraan warga Amerika, dan meminta seluruh dunia untuk ikut mengambil bagian yang adil,” dalam pernyataan tersebut.

Trump mengulangi retorika yang sama dalam sebuah wawancara bersama ‘Washington Post’.

“Coba lihat kota-kota di pedalaman kita,” kata Trump.

“Dan saya melihat kita membangun sekolah di Irak yang mungkin akan diledakkan.”

“Dan kita membangun lagi, lalu akan diledakan… Dan kita tidak membangun sekolah di Brooklyn.”

“Kita tidak memiliki uang untuk pendidikan, karena kita tidak bisa membangun di negara sendiri.

Apa yang dikatakan AS jelang pemungutan suara PBB?

Amerika Serikat telah mengirimkan surat peringatan kepada sebagian besar dari 193 negara anggota PBB. Trump sudah mengkonfirmasikannya kepada wartawan.

“Mereka akan mengambil ratusan juta dolar bahkan miliaran dolar, jika mereka memberikan pungutan suara yang menentang kita,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih, Washington D.C, Amerika Serikat.

“Ya, kami memantau kemana suaranya.”

“Biarkan mereka memilih menentang kita, kita akan menghemat banyak, dan kita tidak peduli.”

Duta Besar AS untuk PBB membawa ke Twitter untuk mendukung Presiden. Oleh

Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

Skip Twitter Tweet

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.

Skip Twitter Tweet

FireFox NVDA users – To access the following content, press ‘M’ to enter the iFrame.