ABC

Tren Program Dwibahasa China Di Sekolah Australia

Seorang ibu dari Kota Perth, Australia Barat, Rhonda Bullard bangga, dan terkadang takjub, melihat ketiga anaknya saling berbicara dalam bahasa Mandarin setiap hari di rumah.

Matthew Bullard
Siswa kelas 4, Matthew Bullard merupakan salah satu peserta dalam program bilingual di SD Oberthur Primary School, Perth.

Supplied: Oberthur Primary School

“Mereka berinteraksi beberapa kali sehari dalam bahasa China,” katanya.

“Saya sangat menyukainya. Belajar bahasa kedua bagus untuk siapa saja.”

Anak bungsunya, Matthew, adalah siswa kelas 4 di Oberthur Primary School di Perth. Sebagai salah satu siswa pertama yang berpartisipasi dalam program bilingual di sekolah itu yang dimulai sejak empat tahun yang lalu, Matthew sangat antusias untuk mengunjungi sekolah saudara mereka di Hangzhou, China tahun depan.

Ini akan menjadi perjalanan pertama Matthew ke negara tersebut.

“Saya akan berbicara dengan orang-orang … dan pergi ke toko-toko di China,” kata Matthew dalam bahasa Mandarin.

Tumbuh pesat satu dekade terakhir

Saat ini, ada hampir 30 sekolah dwibahasa di seluruh Australia. Dari bahasa-bahasa yang ditawarkan, Bahasa Mandarin memiliki tingkat pertumbuhan paling besar dalam satu dekade terakhir.

Sekolah yang paling baru mengadopsi bahasa Mandarin adalah Plympton International College di Australia Selatan.
Tahun ini, sekolah tersebut mulai mengajarkan semua siswa di kelas 3 dalam lingkungan dwibahasa, yang mengharuskan siswa untuk berpartisipasi dalam setidaknya lima jam pengajaran di kelas yang diajarkan dalam bahasa Mandarin per minggu – tidak hanya kelas bahasa, tapi juga mata pelajaran lain.

siswa di SD Abbottsford Primary School
Siswa di SD Abbottsford Primary School in Melbourne melakukan setengah dari kegiatan di kelas mereka dalam Bahasa Mandarin.

Supplied: Abbottsford Primary School

Direktur Siswa Pemula pada Departemen Pendidikan dan Pengembangan Anak Australia Selatan, Linda Olifent, mengatakan salah satu alasan untuk membuat program dwibahasa atau bilingual China di negara bagian Australia Selatan adalah untuk membangun hubungan dengan negara saudara mereka di China.

“Mempelajari bahasa dan budaya China semakin penting bagi Australia Selatan, mengingat hubungan saudara-negara kita dengan provinsi Shandong di China selama 31 tahun terakhir,” katanya.

Sekarang setidaknya ada satu sekolah dwibahasa Mandarin di setiap negara bagian dan teritori, selain dari Northern Territory.

 Oberthur Primary School
Kegiatan ekskul seni bela diri China terbukti sangat populer di kalangan siswa di Oberthur Primary School di Perth.

Supplied: Oberthur Primary School

Sekolah Dasar Abbottsford di bagian dalam timur Melbourne telah memperkenalkan model integrasi penuh, dimana setengah dari proses pengajaran di sekolah ini dilakukan dalam bahasa Mandarin untuk semua tingkatan kelas.

Kepala sekolah, Latham Burns, mengatakan sejak memperkenalkan program tersebut, sekolahnya telah berhasil menarik minat siswa yang berasal dari luar wilayah cakupannya.

“[Sudah] sangat populer, dan sejak saya mulai di sini pada tahun 2013, pendaftaran siswa di sekolah kami telah tumbuh 50 persen,” kata Burns.

“Para orang tua telah melihat keuntungan luar biasa pada anak-anak mereka yang mampu terlibat secara otentik dengan China.”

Manfaat menguasai dua bahasa

Dr Yvette Slaughter, seorang dosen senior di Melbourne Graduate School of Education, The University of Melbourne, mengatakan bahwa pengajaran bahasa dalam dua Bahasa dan pengajaran bahasa ibu mulai muncul di Australia pada tahun 1970-an, namun telah berevolusi dari waktu ke waktu.

Oberthur Primary School
Murid-murid menggunakan play dough untuk melatih membuat huruf mandarin.

Supplied: Oberthur Primary School

“Banyak [program dwibahasa atau bilingual] dimulai dari tahun 1970-an ketika Anda memiliki konsentrasi para pendatang secara geografis dan generasi kedua warga Australia, sehingga program dwibahasa mereka didasarkan pada kebutuhan masyarakat setempat dan membantu siswa belajar bahasa ibu mereka – saat beralih ke bahasa Inggris, “kata Dr Slaughter.

“Anda memiliki semua jenis orang yang pindah ke program-program semacam itu sekarang, bukan hanya orang-orang dari latar belakang bahasa itu.”

Dr Yvette Slaughter mengatakan bahwa keaksaraan bahasa Inggris sebenarnya dapat ditingkatkan dengan mempelajari bahasa lain juga.

“Orang-orang berpikir bahwa jika Anda mempelajari bahasa selain bahasa Inggris, itu akan menjauhkan dari upaya meningkatkan literasi atau tingkat melek huruf dalam bahasa Inggris. […] padahal melek huruf tidak hanya berlangsung didalam bahasa Inggris saja.

“Banyak penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa benar-benar dapat membantu perkembangan kognitif, komunikasi dan keterampilan memecahkan masalah, kohesi sosial [dan] keterampilan antarbudaya.”

Menurut Dr Slaughter, bahasa Mandarin sekarang telah menjadi bahasa yang sangat populer di sekolah-sekolah Australia.

“Puluhan ribu siswa di sekolah dasar sedang belajar bahasa Mandarin,” katanya.

Latham Burns mengatakan bahwa keputusan Sekolah Dasar Abbotsford untuk memilih bahasa Mandarin karena program bilingualnya sangat strategis.

“Kami memiliki sejumlah orang di dewan sekolah dan kepala sekolah ketika itu [yang menyiapkan program ini] yang melihat China sebagai pengaruh yang akan meningkat di wilayah Australia dan bahasa Mandarin akan menjadi bahasa yang jauh lebih berguna dan Bahasa yang memberikan keuntungan bagi siswa kami,” tuturnya.

Cerita yang sama juga diungkapkan Sekolah Dasar Oberthur.
Kepala Sekolah SD itu, Tim Bamber mengatakan ketika sekolah tersebut mengenalkan program dwibahasa/bilingual Mandarin pada tahun 2013, hampir 95 persen orang tua yang disurvei sangat ingin melibatkan anak-anak mereka dan pendaftaran sekolah meningkat hampir dua kali lipat sejak saat itu.

Pemenang kompetisi menulis dalam Bahasa China dari Oberthur Primary School (SD) di Australia Barat
Pemenang kompetisi menulis dalam Bahasa China dari Oberthur Primary School (SD) di Australia Barat.

Supplied: Oberthur Primary School

Mendorong orang tua terlibat

Sekolah Dasar Oberthur juga menjadikan orang tua terlibat dalam program mereka, dengan menawarkan kelas bahasa Mandarin sepulang sekolah.

Jieqi Zhang adalah koordinator pengajaran di SD Oberthur. Dia mengatakan bahwa banyak orang tua ingin melakukan percakapan dengan anak-anak mereka dalam bahasa Mandarin dan untuk berbagi pengalaman belajar.

“Banyak orang tua ingin mendorong anak-anak mereka belajar bahasa Mandarin dengan cara yang sangat khusus dan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Ibu dan Ayah juga belajar bahasa Mandarin,” katanya.

Bagi Matthew Bullard, bahasa Mandari telah menjadi bagian dari kehidupan kesehariannya, dan ibunya mengatakan bahwa seluruh keluarga mereka sekarang menaruh perhatian pada bahasa dan budaya Mandarin.

“Suami saya benar-benar [mengambil kelas bahasa Mandarin] di masa lalu. Dia akan pulang ke rumah setiap malam dan sangat terkesan dengan para guru dan cara mereka mengajar.

Dia berkata, ‘Wow – ini adalah kualitas dari apa yang anak-anak kita dapatkan.