Tren Gaya Busana Sederhana Hancurkan Industri Wol Australia
Tren busana sederhana dan santai di China berkontribusi pada anjloknya harga wol berkualitas bagus dan premium. Demikian dikatakan Allan Wang salah seorang analis pasar China Australia.
Allan Wang mengatakan gerakan pemberantasan korupsi di China telah menyebabkan tumbuhnya trend fashion baru di negara tirai bambu, di mana pakaian mewah atau high end cenderung ditinggalkan dan digantikan dengan jaket olahraga dan pakaian santai.
Berbicara pada forum industri wool di NSW, Wang mengatakan banyak produk mewah yang terbuat dari bahan wol berkualitas bagus maupun premium ditolak karena telah digantikan oleh pakaian berbahan dasar rajutan kasar Inggris mapun jaket semi formal/tweed.
Dan kondisi ini menurut Wang telah menyebabkan permintaan wol berkualitas bagus menjadi anjlok.
"Orang-orang di China tidak lagi menggunakan setelan jas rapi terutama di kalangan pejabat pemerintahan trennya mereka tidak lagi berbusana formal dengan jas lengkap," kata Wang.
"Tapi mereka lebih cenderung menggunakan busana bergaya sporty yang terbuat dari fiber/serat sintetis, kapas dan menjauhi gaya busana formal,'
"Di China, mereka hanya menggunakan setelan jas jika akan menghadiri pertemuan formal. Padahal sebelumnya, rata-rata orang akan memibeli 2 sampai 3 pasang setelan kemeja lengkap dengan jas dalam satu tahun. Tapi sekarang satu setelan jas akan bertahan hingga 3 sampai 4 tahun."
"Secara umum kondisi ini tidak hanya terjadi di China tapi juga di negara-negara Barat, orang sekarang cenderung menjauhi tampilan busana pialang saham di Amerika," katanya.
"Sebaliknya saat ini, tren busana baru adalah lebih kepada kesederhanaan ketimbang menampilkan seluruh kekayaan mereka. Di China saat ini, orang yang kaya, tidak lagi merasa perlu menunjukan kekayaan mereka,"