ABC

Transaksi Barang Kerajinan di Indonesia Fair Canberra Capai Hampir Rp 700 Juta

Total nilai transaksi yang diraih pada kegiatan pameran Indonesia Fair 2015 selama dua hari di Canberra, tercatat hampir Rp 700 juta. Indonesia Fair 2015 yang berlangsung pada tanggal 14 dan 15 November 2015 di National Convention Center Canberra dikunjungi oleh hampir 5.000 pengunjung, baik yang bermukim di Canberra maupun yang datang langsung dari Sydney dan Melbourne.

Indonesia Fair diselenggarakan oleh KBRI Canberra dan diikuti lebih dari 20 usaha kecil dan menengah (UKM) dari Indonesia serta sejumlah provinsi dan kota/kabupaten antara lain provinsi Jawa Timur, Lampung, Banten, Kota Batu Malang dan Bandung.

Menurut rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus Indonesia, tujuan dilaksanakannya Indonesia Fair ini adalah untuk memfasilitasi animo masyarakat Australia yang haus akan informasi pariwisata Indonesia dan produk serta kulinari Nusantara.

“Masyarakat Australia memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi mengenai berbagai destinasi wisata di Indonesia,” ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema.

“Selain itu, masyarakat Australia mulai mencintai makanan Indonesia dan berbagai produk kerajinan seperti perhiasan dan batik,” lanjut Dubes Nadjib.

Paviliuan Jawa Timur yang menawarkan tas Huraira (KBRI Canberra)
Paviliuan Jawa Timur yang menawarkan tas Huraira (KBRI Canberra)

Selain diseminasi informasi mengenai berbagai destinasi wisata di Jawa Timur, Lampung, Banten, Malang dan Bandung, berbagai UKM yang berpartisipasi pada Indonesia Fair juga memamerkan dan menjual berbagai produk khas Tanah Air, seperti perhiasan dari batu dan mutiara, aneka batik tulis dan berbagai produk terkait batik seperti tas, taplak meja dan baju, jilbab dan busana Muslim, produk kosmetik dari minyak kelapa, kopi, kain tenun dan ulos, tas unik dan etnik serta produk makanan seperti keripik singkong dan kerupuk.

Selain itu, terdapat pula stand makanan dengan aneka makanan Indonesia yang jadi favorit warga Australia seperti sate ayam, soto ayam, nasi goreng, mie goreng, dan aneka kue yaitu kue nastar, kue puteri salju, kue sus, es campur, lumpia, risol dan aneka jenis kue lainnya.

“Makanan Indonesia sangat diminati warga Australia, dan kami menyajikannya secara higienis dan bercita rasa tinggi,” ujar Yetty Daly, pengusaha restoran Indo CafĂ© yang telah bermukim dan menjalankan bisnis kulinari di Australia selama 40 tahun.

Kegiatan Indonesia Fair juga mendukung para UKM untuk melakukan ekspansi pasar di Australia. “Saya mendapat calon buyer dari Australia dan Amerika. Mereka tertarik untuk melakukan order besar-besaran terhadap produk tas saya,” ujar pengusaha UKM Siti Huraira dari Surabaya yang memamerkan tas bordir dengan merek ‘Huraira Leather Bag’.

Lain lagi pengalaman dari Lintang, pemilik usaha batik dengan merek ‘Batik Sari Kenongo’ dari Sidoarjo. “Saya dapat buyer dari Australia dan mereka akan datang ke Sidoarjo meninjau lokasi usaha batik,” ujar Lintang.

Para pengusaha kecil dan menengah Indonesia yang ikut Indonesia Fair di Canberra. (Foto: KBRI Canberra)
Para pengusaha kecil dan menengah Indonesia yang ikut Indonesia Fair di Canberra. (Foto: KBRI Canberra)

Adapun para calon investor dan buyer menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Indonesia Fair dan meyakini bahwa Pemerintah Indonesia sangat serius dalam menciptakan iklim yang kondusif bagi para pebisnis asing melalui program one stop service. Hal ini disampaikan oleh David Lucido dari National Ports Australia.

Selama dua hari penyelenggaraan Fair tersebut, tercatat transaksi yang dibukukan dari seluruh stand mencapai Rp 700 juta dengan transaksi terbesar adalah dari penjualan makanan dan minuman yang mencapai lebih dari Rp 150 juta.

Indonesia Fair juga dimeriahkan dengan aneka pertunjukan seni dan budaya dari 200 orang anggota tim kesenian dari berbagai daerah di Indonesia dan penampilan penyanyi Husein Indonesian Idol 2014 serta gitaris kenamaan Balawan “The Magic Finger”.

Melalui penyelenggaraan promosi seperti Indonesia Fair, diharapkan hubungan antara Indonesia dan Australia semakin erat dan kedekatan antara masyarakat kedua negara semakin tinggi, serta destinasi Indonesia Beyond Bali semakin diketahui luas di Australia.