ABC

Tragedi Dreamwold Dianggap Bukan Sebuah Kecelakaan

Seorang pengacara asal Brisbane, Australia, mengatakan telah mendapat telepon dari saksi-saksi insiden tragedi mematikan yang terjadi di Dreamworld. Ia pun yakin pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaanini, bisa menghadapi tuntutan penjara atau denda besar.

Pernyataannya ini muncul setelah Dreamworld menanggapi kritik pada hari Rabu (26/10). Taman hiburan populer di kawasan Gold Coast tersebut menegaskan bahwa semua wahana masih mengantongi sertifikasi keselamatan, saaat empat orang tewas akibat perahu yang terbalik di wahana arung jeram, Thunder River Rapids.

“Kasus seperti ini biasanya bukan ‘kecelakan yang ganjil [jarang terjadi]’, pada umumnya serangkaian peristiwa atau sesuatu yang salah terjadi menyebabkan bencana yang signifikan,” kata pengacara bernama Alison Barett.

"Adakah ada alasan mengapa direksi menjadi gugup? Pastinya," katanya.

“Jika Dreamworld dituntut, denda tertinggi untuk perusahaan adalah mencapai $3 juta. Kemudian direkturnya sendiri, secara pribadi bertanggung jawab dan bisa terancam lima tahun penjara, selain denda besar lainnya.”

Kate Goodchild bersama kakaknya Luke Dorsett, keduanya pegawai negeri sipil Australia, dan Roozbeh Araghi, pacar dari Luke, dan Cindy Low, perempuan berusia 42 tahun, tewas ketika sedang naik wahana arung jeram yang tidak berfungsi baik, hari Selasa (25/10).

Roozbeh Araghi, Luke Dorsett, Kate Goodchild, and Cindy Low
Roozbeh Araghi (kiri), Luke Dorsett, Kate Goodchild, dan Cindy Low (kanan) yang tewas di wahana arung jeram.

Foto: Facebook.

Tapi Dreamworld mengaku wahana tersebut telah melewati pemeriksaan teknik tahunan dan pemeliharaan keselamatan teknis pada empat minggu lalu.

“Dreamworld ingin meyakinkan masyarakat dan pelanggan kami, bahwa pada saat kejadian, taman hiburan kami sepenuhnya memiliki semua sertifikasi keamanan yang diperlukan,” dalam pernyataan Dreamworld.

Orang yang bertanggung jawab untuk mengaudit keselamatan Dreamworld dalam enam tahun terakhir, pakar insinyur keselamatan David Randall, juga mengeluarkan sebuah pernyataan.

“Dreamworld … telah menunjukkan komitmen untuk mengembangkan dan memelihara keselamatan di semua departemen,” tulisnya.

David mengatakan bahkan organisasi yang dikelola dengan baik pun masih bisa mengalami insiden yang mematikan.

“Saya yakin setiap usaha akan dilakukan oleh organisasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebabnya, agar bisa mencegah insiden di masa depan,” katanya.

Deborah Thomas, direktur eksekutif dari Ardent Leisure, perusahaan yang memiliki Dreamworld, sudah berada di Gold Coast pada hari Rabu (26/10). Tapi ia tidak berbicara kepada publik.

Ia akan mendapat pertanyaan pada rapat umum tahunan Ardent Leisure, yang digelar di Sydney hari Kamis (27/10).

‘Jika bukan karena teman, saya sudah mati ‘

Sementara itu, Samson Sherrin, pria Brisbane berusia 19 tahun pernah hampir tenggelam di Dreamworld ketika ia jatuh dari wahana dengan jenis perahu, bulan April lalu.

“Jika bukan karena teman, saya sudah mati, sudah pasti. Ia menyelamatkan hidup saya,” katanya kepada ABC.

“Tidak hubungannya dengan Dreamworld. Tapi pada akhirnya, ia mengatakan agar wahana tersebut dihentikan dulu.”

Tuduhan soal keselamatan di Dreamworld juga disampaikan di media sosial. Dokumen rincian diterbitkan oleh lembaga Kesehatan dan Keselamatan di Tempat Kerja. Penerbitan ini sesuai dengan undang-undang informasi di Queensland soal mendapatkan informasi.

Salah satu pelapor, yang identitasnya dirahasiakan, menduga staf merasa takut untuk berbicara soal masalah-masalah keamanan yang berkaitan dengan dengan pembangunan peluncuran air di tahun 2014.

Dreamworld menolak untuk menanggapi tuduhan ini.

Rencananya taman hiburan Dreamworld akan dibuka kembali hari Jumat (28/10) dan hasil penjualan tiket akan disumbangkan ke Palang Merah, yang memberikan konseling dan dukungan bagi mereka yang terdampak oleh insiden tersebut.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi dari artikel berbahasa Inggris, pada 27/10/2016 pukul 15:00 AEST.